Kabar24.com, DENPASAR--Rencana Pemda Bali merevisi besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor diperkirakan akan memotong pendapatan asli daerah.
Asisten III Setda Bali I Made Santha menjelaskan berkurangnya pendapatan tersebut tidak dapat dihindari, kendati pihaknya saat ini belum menghitung potensi pajak yang hilang.
"Nilainya akan kami hitung, yang pasti sekarang pendapatan dari pajak bahan bakar kendaraan bermotor [PBBKB] sudah dialokasikan di RAPBD 2015 artinya kalau direvisi aturannya ya pendapatannya tentu bisa berubah," jelasnya, Selasa (6/1).
Lebih lanjut dijelaskan, tahun ini Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Bali menargetkan kontribusi PBBKB mencapai Rp325 miliar, naik 17,34% dari tahun lalu Rp300 miliar.
Dana itu, jelasnya, sudah dialokasikan untuk program pemda seperti bedah rumah dan pendidikan serta dibagikan kepada kabupaten dan kota.
Kadispenda Bali Wayan Suarjana menambahkan saat ini pihaknya belum menghitung potensi pajak yang hilang apabila PBBKB direvisi dari 10% menjadi 5%.
Namun Ketua Hiswana Migas Bali Ida Bagus Rai mengungkapkan pendapatan daerah tidak akan berkurang meskipun pajaknya diturunkan.
Pasalnya, saat ini harga bahan bakar minyak (BBM) di Bali disesuaikan dengan harga pasar sehingga selain premium, solar dan pertamax juga mulai dikenakan PBBKB.
"Masih ada celah pendapatan lain bisa diperoleh, hitung saja itu berapa dari premium dan solar terus pertumbuhan konsumsi BBM kan terus meningkat," urainya.
Berdasarkan data Pertamina Region V, konsumsi premium di Bali pada 2014 sebanyak 800.000 kiloliter dan pada tahun ini diperkirakan naik 5%.
Marketing Branch Manager Bali-NTB Pertamina Region V Iwan Yudha Wibawa mengakui saat ini semua BBM di Bali dikenakan PBBKB, karena kategori non subsidi.
Pendapatan Pajak Bali 2015 Bakal Berkurang
Rencana Pemda Bali merevisi besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor diperkirakan akan memotong pendapatan asli daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
53 menit yang lalu
Pengamat Sebut 3 Alasan Masyarakat RI Masih Terima Dinasti Politik
1 jam yang lalu