Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat tengah mengkaji kemungkinan mengaktifkan kembali jalur kereta api yang lama tidak beroperasi di daerah itu, untuk meningkatkan konektifitas Sumbar.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumbar Amran menyebutkan banyak jalur kereta api yang dibangun sejak masa kolonial terbengkalai di daerah itu. Padahal moda transportasi kereta diyakini akan memangkas biaya angkutan logistik yang mahal.
“Kami tengah mengkaji kemungkinan diaktifkan kembali jalur-jalur kereta api di Sumbar,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (11/11/2014).
Dia mengatakan jalur kereta di Sumbar sudah menghubungkan sejumlah kota besar, Padang, Pariaman, Padang Panjang, Solok, Sawahlunto, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Namun, jalur-jalur itu tidak dioperasikan lagi sejak puluhan tahun lalu.
Menurut Amran, saat ini Pemprov Sumbar tengah menyusun kajian bersama Dirjen Perkerataapian Kementerian Perhubungan untuk memastikan kebutuhan anggaran pengaktifan kembali jalur kereta tersebut.
“Prioritas kami untuk diaktifkan itu adalah jalur Padang-Padang Panjang-Sawahlunto. Setelahnya menyusul jalur yang lain,” katanya.
Dia menuturkan jalur Padang-Padang Panjang sepanjang 68 km tidak sepenuhnya dalam kondisi bagus. Bahkan 20 km ruas rel sepanjang Kayu Tanam-Padang Panjang kondisinya sangat memprihatinkan, termasuk beberapa jembatan tinggi yang mengalami kemiringan akibat gempa 2007 dan 2009.
Kondisi itu, menurutnya, membutuhkan anggaran perbaikan yang besar. Namun, dia belum berani buka angka terkait kebutuhan perbaikan untuk pengaktifan kembali jalur-jalur tersebut.
Pekan ini, katanya, tim dari Dirjen Perkeretaapian akan mensurvei sejumlah jalur untuk memastikan diaktifkan atau tidaknya moda transportasi itu di Sumbar. Setelah kajian, Amran menargetkan di akhir 2015 perbaikan rel sudah bisa dilakukan.
Terpisah Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memastikan daerahnya akan kembali mengaktifkan jalur kereta api di daerah itu untuk meningkatkan konektifitas dan mobilitas logistik antar kota di Sumbar.
Selain itu juga mengantisipasi jalan lintas Padang-Bukittinggi yang selalu macet dan kemungkinan longsor di kawasan Lembah Anai. Kehadiran moda kereta api diyakini mampu mengefisienkan biaya angkutan barang yang mahal.
“Seluruh moda transaportasi yang ada dioptimalkan untuk meningkatkan mobilitas barang dan jasa,” ujarnya.
Dia memperkirakan perbaikan jalur kereta api di Sumbar akan menghabiskan biaya lebih dari Rp1 triliun, karena sebagian besar rel sudah dalam keadaan rusak dan hilang.
Sebelumnya, PT KAI Divre Sumbar meminta pemda kabupaten dan kota menyurati direksi PT KAI jika ingin mengaktifkan kembali jalur-jalur kereta yang ada di Sumatra Barat. Sebab, divre hanya menjalankan instruksi pusat.
Informasi yang dihimpun Bisnis, kereta api yang beroperasi di Sumbar hanya KA Sibinuang (Ekonomi dan AC) yang melayani rute Padang-Pariaman.
Sementara itu, sejumlah kereta lainnya tidak beroperasi secara reguler, hanya untuk kegiatan pariwisata, seperti KA Wisata Danau Singkarak rute Padang Panjang-Sawahlunto, KA Sibinuang Wisata rute Padang-Pariaman, dan KA Mak Itam beroperasi di Sawahlunto