Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan penyelenggara haji dan umrah sebaiknya tidak mengadakan kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umroh jamaah Indonesia, mengingat unta masih dicurigai sebagai pembawa virus MERS-CoV.
Tjandra Yoga Aditama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengatakan masyarakat perlu lebih berhati-hati dan waspada dalam kaitannya dengan unta, dan merebaknya kasus Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) ini.
"Untuk sementara ini ada baiknya warga kita yang bepergian ke Jazirah Arab, agar tidak kontak langsung dengan unta," ungkap Tjandra lewat surat elektroniknya yang diterima Bisnis, Senin (19/5/2014).
Tjandra menuturkan terkait dengan unta, data baru yang dirilis Organisasi Pangan Dunia (Food and Agricultural Organization/FAO), menunjukkan bahwa terdapat sekitar 260.000 ekor unta di Arab Saudi. Selain itu ada hampir sejuta ekor unta di Ethiopia, 4,8 juta unta di Sudan, dan lebih dari 7 juta ekor unta di Somalia.
"Pada 2014 ini, ada 3 penelitian terbaru tentang hubungan unta dengan MERS CoV," kata Tjandra yang merupakan satu dari 15 pakar di dunia yang ditunjuk Direktur Jenderal WHO, menjadi anggota WHO IHR Emergency Committee concerning MERS-CoV.
Peneliti dari Amerika Serikat dan King Saud University, katanya, berhasil mengisolasi virus MERS CoV pada usap (swab) hidung pada unta berpunuk satu, dan membuktikan bahwa sekuen genom di unta dan manusia tidak berbeda.
Penelitian lain yang dipublikasi pada jurnal kedokteran yang sama, ujar Tjandra, menunjukkan bahwa virus MERS-CoV ada bersirkulasi pada unta di Saudi Arabia, Mesir, Tunisia, Nigeria, Sudan, Ethiopia, Jordan, Oman, Qatar dan Uni Arab Emirat.
Sementara itu sebuah penelitian pada Desember 2013, menemukan asam nukleat MERS-CoV pada 5 dari 76 sampel unta yang mereka periksa.
Peneliti ini juga menemukan bahwa virus MERS-CoV di unta, ternyata closely related dengan virus yang ada di pasien MERS-CoV.
"Data-data dari penelitian itu mendukung adanya kecurigaan, bahwa unta merupakan sumber penularan dari MERS-COV. Masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam, untuk memastikan hal ini," ungkapnya.
Juga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jalur penularan, penelitian kemungkinan pajanan dari binatang dan/atau lingkungan, dan kemungkinan rantai/jalur penularannya.
"Jadi, data-data itu belum dapat membuktikan, bahwa ada penularan dari unta ke manusia secara jelas, karena hubungan langsung kausal belum ditemukan. Namun, setidaknya data ini bisa membuat kita lebih ber-hati-hati, dan waspada dalam kaitannya dengan unta," kata Tjandra.
Wabah MERS-CoV: Jamaah Umrah Disarankan Hindari Unta
Perusahaan penyelenggara haji dan umrah sebaiknya tidak mengadakan kunjungan ke peternakan unta dalam paket perjalanan umroh jamaah Indonesia, mengingat unta masih dicurigai sebagai pembawa virus MERS-CoV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rahmayulis Saleh
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
3 jam yang lalu
Bank BJB (BJBR) Bicara Dividen dan Strategi Anorganik
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu
Kala Prabowo Ingin Maafkan Koruptor demi Asset Recovery
11 jam yang lalu
Respons BI soal Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar
12 jam yang lalu