Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat the Federal Reserve Janet Yellen meyankini ekonomi AS masih membutuhkan stimulus yang kuat untuk lima tahun, setelah resesi berakhir akibat angka pengangguran dan inflasi kurang mencapai sasaran.
“Akomodasi moneter dalam jumlah besar mutlak diperlukan,” ujar Yellen dalam satu pernyataannya di di depan Komisi Ekonomi Gabungan Kongres.
Menurutnya banyak warga AS yang menginginkan pekerjaan, ternyata masih menganggur. Sedangkan inflasi masih di bawah target bank sentral sebesar 2%, ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (8/5/2014).
Yellen menyoroti sejumlah kelemahan pada pasar tenaga kerja seperti lamanya masa pengangguran meski perekonomian mulai pulih. Kurva imbal hasil pasar obligasi berubah drastis setelah komentarnya tersebut menaikkan ekspektasi sejumlah investor karena langkah penaikan tingkat bunga berjalan lebih cepat.
“Dia ingin menegaskan bahwa masih ada tantangan, kondisi belum terlalu baik dan masih terlalu dini untuk berpikir untuk menghapus akomodasi,” ujar Michelle Meyer, ekonom senior Bank of America Corp. di New York.
Menurutnya, Yellen menempatkan pemulihan pasar tenaga kerja dalam konteks sejarah yang masih banyak kendala yang tersisa dari resesi yang sangat dalam.