Bisnis.com, NEW YORK - Meski tak mengharapkan adanya kejutan apa pun dari Bank Sentral AS, bursa saham di seluruh dunia menahan diri untuk melakukan transaksi besar-besaran.
Kegiatan ekonomi dunia seakan berhenti menanti detik-detik penting saat The Fed mengumumkan catatan hasil pertemuan paling akhir mereka.
Di pasar uang, dolar bergerak pada angka terendah sepanjang 2014, sementara Euro dan Yen mengalami sedikit perubahan.
Sementara itu, emas diperdagangkan dengan harga yang mendekati titik setara.
Pada pukul 2 siang waktu setempat atau pukul 19 GMT, di Indonesia sekitar pukul 01.00 atau 02.00 WIB, The Fed diagendakan mengumumkan hasil pertemuan mereka para akhir Januari lalu, yang di antaranya memutuskan pengurangan belanja asset bulanan hingga sekitar US $10 miliar, sebuah keputusan keras kedua setelah sebelumnya memutuskan untuk mengurangi pembelian obligasi hingga US$ 10 miliar.
Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen awal bulan ini sudah member sinyal bahwa The Fed akan mempersempit peluang pembelian obligasi, meski pun market mengasumsikan bahwa sejumlah data perekonomian belakangan ini akan membuat The Fed menjadi lebih berhati-hati.
Sejumlah data perekonomian AS belakangan ini seperti di bidang perumahan dan perburuhan berada jauh di bawah perkiraan.
Meski begitu, kalangan analis beranggapan bahwa kondisi itu terjadi karena kondisi cuaca yang memburuk dan mereka tidak berharap The Fed melakukan penyesuaian dengan memperlambat program stimulus yang ada selama ini.
Jika bank sentral terlalu lambat untuk mendorong kebijakan tapering, maka hal itu dinilai akan meningkatkan kekhawatiran bahwa perekonomian AS terlalu lemah untuk bisa tumbuh tanpa bantuan dari luar.
“Saya pikir pasar tidak mengharapkan adanya kejutan, meski begitu selalu ada kehati-hatian soal catatan [hasil pertemuan] the Fed itu. Satu hal yang penting diketahui adalah kolaborasi antara Bernanke dan Yellen pada pertemuan terakhir yang dipimpin Bernanke,” ujar Randy Frederick, Managing Director di Charles Schwab, yang berlokasi di Austin, Texas.
Bernanke mundur dari kursi pimpinan The Fed pada 31 Januari, dua hari setelah ia mengakhiri pertemuan penyusunan kebijakan di bank sentral AS tersebut.
Indeks Dow Jones turun 34,61 poin atau 0,21 persen di angka 16,095.79.
Indeks The Standard & Poor's 500 juga melemah, turun 4.46 points, atau 0, 24 persen, pada posisi 1,836.30.
Indeks gabungan Nasdaq turun 19.65 point, atau 0, 46 persen, bertengger pada angka 4,253.14.
Bursa saham Eropa naik 0, 1 persen sementara indeks MSCI melemah 0, 1 persen, demikian dilaporkan kantor berita Reuters, Kamis (20/2/2014) dinihari.