Bisnis.com, JAKARTA--Dokumen-dokumen milik terpidana korupsi Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin tentang 11 kasus korupsi yang disampaikan kepada Tim Penyidik KPK pada Rabu (31/7/2013) tidak lengkap.
"Ketika dia ditanya wartawan dan menjelaskan informasi lain (11 kasus korupsi) itu adalah hak dia. Tapi (hal) yang saya tahu, tidak ada dokumen yang cukup lengkap dan rinci dari Nazaruddin," kata Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto. di Gedung KPK Jakarta, Senin (12/8/2013)
Bambang mengatakan Nazaruddin diperiksa Tim Penyidik KPK sebagai tersangka dalam kasus tindak pidana pencucian uang saham PT Garuda Indonesia dan bukan untuk kasus lain.
"Kalau dia (Nazaruddin) menjelaskan (informasi) yang lain, maka tidak sesuai dengan maksud pemeriksaan," paparnya.
Laporan Nazaruddin tentang 11 kasus korupsi termasuk proyek pengadaan KTP elektronik, pesawat Merpati MA-60 serta proyek-proyek pembangunan gedung institusi pemerintah, menurut Bambang, harus diikuti informasi yang lebih lengkap.
"Mestinya seperti itu (lebih lengkap), seperti pengaduan-pengaduan lain. Kalau disertai dokumen-dokumen lebih lengkap (laporan itu) dapat menjadi lebih menarik," tuturnya.
Terkait aduan dugaan korupsi proyek pengadaan KTP elektronik, Bambang mengakui terdapat laporan di Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK tentang proyek KTP elektronik.
Pada Jumat (2/8), Nazaruddin menyebut 11 kasus korupsi yang diungkap ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bernilai hampir Rp6 triliun.
"Tentu bagi-bagi (uang) nya juga pasti ratusan miliar (rupiah)," kata Nazaruddin selepas diperiksa Tim Penyidik KPK di Gedung KPK Jakarta.
Nazaruddin mengklaim 11 proyek korupsi yang dilaporkan ke KPK disertai bukti-bukti kepada Tim Penyidik KPK. (Antara)
KPK Bilang Dokumen Nazaruddin soal 11 Proyek Korupsi tak Lengkap
Bisnis.com, JAKARTA--Dokumen-dokumen milik terpidana korupsi Wisma Atlet SEA Games Muhammad Nazaruddin tentang 11 kasus korupsi yang disampaikan kepada Tim Penyidik KPK pada Rabu (31/7/2013) tidak lengkap."Ketika dia ditanya wartawan dan menjelaskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

11 jam yang lalu
Menakar Masa Depan Unit Linked di Asuransi Jiwa pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

6 jam yang lalu
Mark Carney Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Kanada

12 jam yang lalu
Sowan ke Tebuireng, Bahlil Minta Nasihat dan Doa dari Ulama
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
