Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GANJAR PRANOWO Kampanye Setop Bawang Impor di Purbalingga

BISNIS.COM, PURBALINGGA--Sikap keras terhadap importasi bawang merah impor menjadi topik utama kampanye Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Purbalingga.Ganjar Pranowo mengatakan bahwa provinsi itu tidak perlu bawang merah impor."Saya yakin,

BISNIS.COM, PURBALINGGA--Sikap keras terhadap importasi bawang merah impor menjadi topik utama kampanye Calon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Purbalingga.

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa provinsi itu tidak perlu bawang merah impor.

"Saya yakin, Jateng tidak perlu mengimpor 'brambang' (bawang merah)," katanya saat berdialog dengan pedagang, di Pasar Segamas, Purbalingga, Rabu (22/5/2013).

Dia akan akan mendata secara detil berapa jumlah petani 'brambang', berapa produksinya, berapa petani yang harus difasilitasi, jika diketahui secara jelas, saya yakin Jateng tidak perlu impor 'brambang'.

Dalam kesempatan tersebut, calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan ini menemukan adanya bawang merah impor yang beredar di pasar tradisional itu.

Dia mengaku kecewa karena negara tidak mampu melindungi petani bawang yang merupakan rakyat lapisan bawah.

"Inilah masalah petani bawang. Kalau 'brambang' saja tidak mampu menyediakan, negara mau jadi apa, bagaimana nasib petani kita," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa harga bawang lokal yang lebih mahal dibanding bawang impor menjadikan pembeli cenderung membeli yang harganya murah.

Dengan demikian, kata dia, nasib petani bawang merah akan semakin sulit.

"Petani 'brambang' kan dari kalangan masyarakat bawah, rakyat kecil, mereka juga kaum marhaen yang perlu dibantu. Kalau kalah dengan yang impor maka petani akan sengsara terus," kata Ganjar.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah harus memberikan ruang kepada para petani bawang merah dan menyetop impor komoditas tersebut.

Menurut Ganjar, produksi bawang merah dari petani di dalam negeri mencapai 800 ribu hingga 900 ribu ton, sedangkan konsumsi bawang merah di dalam negeri hanya 400 ribu ton.

Dengan demikian, lanjut dia, kondisi tersebut menunjukkan adanya kelebihan produksi di dalam negeri.

"Jadi, tidak perlu impor, kebutuhan 'brambang' sudah tercukupi," katanya.

Usai "blusukan" di Pasar Segamas, Ganjar Pranowo bersama calon wakil gubernur Heru Sudjatmoko mengunjungi tiga pabrik rambut dan bulu mata palsu di Purbalingga, yakni PT Sunshim, PT Boyang Industrial, dan Royal Korindah.(yop)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yoseph Pencawan
Editor : Others
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper