BISNIS.COM, JAKARTA--Kelangkaan solar melanda kawasan karesidenan Madiun karena pembatasan distribusi dari pemerintah. Akibatnya antrian pembeli solar mengular di beberapa tempat, terutama di Ponorogo, Jawa Timur.
Choirul Fuadi, salah satu warga kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, menyampaikan bahwa kelangkaan solar terjadi sejak awal bulan ini, sehingga masyarakat harus mengantri untuk membeli bahan bakar mesin diesel itu.
"Antrian pembeli solar berjam-jam. Bahkan dari pagi sampai siang hari. Mulai April antrian ini terjadi," ujarnya dalam pesan singkat yang diterima Bisnis.com, Minggu (14/4/2013) sore.
Tak hanya pengguna kendaraan bermotor yang antri BBM, ungkapnya, petani yang ingin membajak sawah pun ikut kesulitan mencari solar. Pasalnya mereka membajak sawah menggunakan traktor yang bermesin diesel.
Kelangkaan solar juga terjadi di Ponorogo. Menurut Retna Indah, warga Sambit, Ponorogo, kelangkaan solar terjadi dalam beberapa hari terkhir, sehingga antrian pembeli bahan bakar pun mencapai jalan-jalan.
"Antrian sudah mengular hingga di jalan-jalan. Dari pagi Subuh sampai BBM di SPBU habis," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, pemerintah setempat juga melakukn pembatasan pembelian untuk mengantisipasi penimbunan.
Bagi pembeli di atas 20 liter solar harus menyertakan surat keterangan dari Kades atau Lurah dan Indakop Pemkab Ponorogo itu.
Sementara itu, pemicu kelangkaan dan krisis solar di Madiun dan sekitarnya disinyalir sebagai dampak adanya Keputusan Menteri ESDM yang memberlakukan pengurangan pasokan solar hingga 4% ke daerah-daerah.
Kementerian ESDM memutuskan untuk mengurangi pasokan dari biasanya 4-5 kali per minggu sekarang tinggal 1-2 kali.
Kelangkaan Solar Melanda Madiun & Ponorogo
BISNIS.COM, JAKARTA--Kelangkaan solar melanda kawasan karesidenan Madiun karena pembatasan distribusi dari pemerintah. Akibatnya antrian pembeli solar mengular di beberapa tempat, terutama di Ponorogo, Jawa Timur.Choirul Fuadi, salah satu warga kecamatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hendri Tri Widi Asworo
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu