Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Imbas Keracunan MBG di Sragen, BGN Perketat Bahan Baku hingga Distribusi

Kepala BGN perketat SOP usai 196 siswa keracunan di Sragen, fokus pada bahan baku, waktu masak, dan pengiriman untuk keamanan pangan MBG.
Ilustrasi. Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). JIBI/Annisa Nurul Amara
Ilustrasi. Guru membagikan ompreng MBG ke siswa kelas 1, di SDN 07 Slipi Pagi, Jakarta Barat, Kamis (9/1/2025). JIBI/Annisa Nurul Amara
Ringkasan Berita
  • Kepala BGN, Dadan Hindayana, menegaskan perbaikan SOP untuk mencegah insiden keracunan makanan di Sragen terulang kembali.
  • Langkah mitigasi meliputi pemilihan bahan baku berkualitas, memperpendek waktu memasak, dan mempercepat pengiriman makanan.
  • BGN berkomitmen meningkatkan keamanan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memperketat SOP di seluruh Indonesia.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya telah mengambil langkah mitigasi pasca insiden 196 siswa keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis di Sragen, Jawa Tengah.

“Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi,” ujar Dadan kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/8/2025) malam.

Menurutnya, perbaikan prosedur operasional standar (SOP) menjadi fokus utama untuk mencegah kejadian serupa.

Dia menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh meliputi pemilihan bahan baku berkualitas, memperpendek waktu memasak dan menyiapkan makanan, mempercepat proses pengiriman, serta memastikan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah. 

Langkah ini, kata Dadan, diharapkan dapat menjamin keamanan pangan bagi peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia.

Dadan menjelaskan bahwa hingga hari ini terdapat 17.000 calon SPPG yang tengah diverifikasi, dengan proses percepatan hingga 200–300 verifikasi per hari. Dadan pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memperketat standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin kualitas makanan.

"Kami tingkatkan SOP-nya, termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman. Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam," pungkas Dadan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro