Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya telah mengambil langkah mitigasi pasca insiden 196 siswa keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis di Sragen, Jawa Tengah.
“Pokoknya kami berusaha sebaik mungkin agar tidak ada kejadian lagi,” ujar Dadan kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (12/8/2025) malam.
Menurutnya, perbaikan prosedur operasional standar (SOP) menjadi fokus utama untuk mencegah kejadian serupa.
Dia menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh meliputi pemilihan bahan baku berkualitas, memperpendek waktu memasak dan menyiapkan makanan, mempercepat proses pengiriman, serta memastikan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah.
Langkah ini, kata Dadan, diharapkan dapat menjamin keamanan pangan bagi peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia.
Dadan menjelaskan bahwa hingga hari ini terdapat 17.000 calon SPPG yang tengah diverifikasi, dengan proses percepatan hingga 200–300 verifikasi per hari. Dadan pun memastikan bahwa pihaknya akan terus memperketat standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin kualitas makanan.
Baca Juga
"Kami tingkatkan SOP-nya, termasuk mulai memilih bahan baku yang baik, memendekkan waktu masak, memendekkan waktu penyiapan, memendekkan waktu pengiriman. Termasuk juga di dalam pengiriman ke sekolah dan makanan tidak terlalu lama disimpan di sekolah agar waktunya lebih pendek dari 4 jam," pungkas Dadan.