Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Terancam Kena Tarif Impor Trump 100%, tapi Putin Santai

Rusia terancam akan benar-benar kena tarif impor Trump sebesar 100%.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia akan benar-benar kena tarif impor Trump sebesar 100% jika Vladimir Putin tidak bertindak.

Akan tetapi dilansir dari RTE, Presiden Rusia Vladimir Putin belum menanggapi pengumuman oleh Presiden AS Donald Trump tersebut.

Sebagaimana diketahui bahwa AS akan mengenakan tarif 100% pada Rusia dan mitra dagangnya jika Moskow gagal menghentikan perangnya di Ukraina dalam waktu 50 hari.

Sanksi sekunder tersebut akan menghukum pembeli ekspor minyak Rusia, khususnya China dan India.

Laporan mengatakan bahwa Trump juga mengumumkan bahwa AS akan memasok Ukraina dengan peralatan militer AS bermutu tinggi, termasuk hingga 17 sistem pertahanan udara Patriot, yang akan dibayar oleh negara-negara NATO.

Tapi yang menarik, Putin benar-benar tak bereaksi tentang hal ini. Keheningan Putin tidaklah mengejutkan.

Ia juga tidak bereaksi terhadap komentar-komentar kritis lainnya yang disampaikan oleh Trump baru-baru ini.

Ancaman sanksi baru AS terhadap Rusia dan mitra dagangnya juga tidak membuat pasar takut.

MOEX, indeks yang melacak 50 perusahaan Rusia teratas yang terdaftar di bursa saham Moskow, naik 1,6% sejak perdagangan dimulai kemarin pagi ketika berita tersiar tentang niat Trump memasok Patriot ke Ukraina.

Ini bukan peningkatan yang signifikan tetapi telah membalikkan penurunan nilai saham Rusia selama dua minggu.

Pasar minyak juga tidak merosot sejak ultimatum Trump kepada Rusia tersebut.

Hal itu menunjukkan bahwa investor meragukan AS akan menindaklanjuti ancamannya untuk mengenakan tarif pada negara-negara yang membeli ekspor minyak Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper