Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Reaksi Para Pemimpin Dunia Atas Serangan AS ke Iran

Serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025), mengundang berbagai macam reaksi dari para pemimpin dunia.
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI
Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, DC, AS, Senin, (24/2/2025). Bloomberg/Bonnie Cash/UPI

Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab

"Uni Emirat Arab menyatakan keprihatinan mendalam atas ketegangan yang berlangsung di kawasan dan penargetan fasilitas nuklir Iran. UEA menyerukan penghentian segera terhadap eskalasi untuk menghindari dampak berbahaya dan tergelincirnya situasi ke tingkat ketidakstabilan yang baru."

"Kementerian mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Dewan Keamanan untuk menjalankan tanggung jawab mereka dengan bekerja secara sungguh-sungguh guna menyelesaikan masalah-masalah kronis di kawasan, yang kini berada dalam risiko dan menimbulkan ancaman yang semakin besar terhadap keamanan dan stabilitas regional maupun internasional."

Kementerian Luar Negeri Qatar

"Negara Qatar menyesalkan memburuknya situasi setelah pengeboman terhadap fasilitas nuklir Iran dan mengikuti dengan sangat prihatin perkembangan pascaserangan baru-baru ini terhadap Republik Islam Iran, yang menargetkan fasilitas nuklirnya."

"Kementerian Luar Negeri memperingatkan bahwa ketegangan berbahaya yang saat ini terjadi di kawasan akan membawa dampak yang katastropik, baik di tingkat regional maupun internasional."

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba

"Sangat penting untuk segera meredakan konflik ini. Kami memantau situasi dengan sangat prihatin."

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani

"Sekarang kami berharap bahwa setelah serangan ini—yang menyebabkan kerusakan besar terhadap produksi senjata nuklir dan menimbulkan ancaman bagi seluruh kawasan—proses de-eskalasi dapat dimulai dan Iran dapat duduk di meja perundingan."

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters

"Kami mencermati perkembangan dalam 24 jam terakhir, termasuk pengumuman Presiden Trump mengenai serangan AS terhadap fasilitas nuklir di Iran. Aksi militer yang terus berlanjut di Timur Tengah sangat mengkhawatirkan dan sangat penting untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Selandia Baru dengan tegas mendukung upaya diplomasi. Kami mendesak semua pihak untuk kembali ke meja perundingan. Diplomasi akan memberikan penyelesaian yang lebih berkelanjutan dibandingkan aksi militer lanjutan."

Juru Bicara Pemerintah Australia

"Kami telah secara tegas menyatakan bahwa program nuklir dan rudal balistik Iran merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. Kami mencatat pernyataan Presiden AS bahwa sekarang adalah waktunya untuk perdamaian. Situasi keamanan di kawasan sangat rentan. Kami terus menyerukan de-eskalasi, dialog, dan diplomasi."

Kementerian Luar Negeri Meksiko

"Kementerian menyerukan secara mendesak dialog diplomatik demi perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah. Sesuai dengan prinsip-prinsip konstitusional kebijakan luar negeri kami dan keyakinan negara kami yang cinta damai, kami kembali menyerukan untuk meredakan ketegangan di kawasan."

Menteri Luar Negeri Venezuela Yvan Gil

"Venezuela mengutuk agresi militer AS terhadap Iran dan menuntut penghentian permusuhan segera. Republik Bolivarian Venezuela dengan tegas dan tegas mengutuk pengeboman yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat," terhadap fasilitas nuklir di Iran.

Presiden Kuba Miguel Diaz-canel.

"Kami mengutuk keras pengeboman Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran, yang merupakan eskalasi konflik yang berbahaya di Timur Tengah. Agresi ini secara serius melanggar Piagam PBB dan hukum internasional serta menjerumuskan umat manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tidak dapat dipulihkan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Reuters
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper