Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prabowo di Forum Ekonomi Rusia: Prioritas Saya Swasembada dan Pemerataan

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa setiap negara perlu kebijakan dan filosofi ekonomi sendiri.
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat menghadiri diskusi sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat menghadiri diskusi sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang digelar di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, pada Jumat (20/6/2025) waktu setempat. Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre Jumat (20/6/2025) malam.

Dalam pidato perdananya di forum ekonomi internasional sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Prabowo menyampaikan visi strategisnya untuk pembangunan Indonesia di tengah tantangan global.

“Perkenalkan, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia. Saya baru dilantik pada 20 Oktober 2024, dan inilah forum ekonomi internasional pertama saya, sehingga mungkin saya sedikit gugup,” ujarnya membuka pidato pada akhir pekan ini.

Prabowo kemudian menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Dia menggambarkan pertumbuhan populasi yang sangat cepat, dengan lima juta kelahiran baru setiap tahun — setara populasi Singapura.

“Ini memberi kita peluang besar, sekaligus tantangan besar: bagaimana memberi makan lima juta mulut baru setiap tahun, menyediakan lima juta tempat sekolah, layanan kesehatan, dan terutama pangan,” katanya.

Di hadapan para pemimpin dan pelaku ekonomi global, Prabowo menegaskan bahwa prioritas pemerintahannya berfokus pada empat hal utama mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, peningkatan kualitas pendidikan, dan percepatan industrialisasi.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar mulai dari hutan, mineral, hingga komoditas unggulan. Namun, dia mengingatkan bahwa kekayaan tersebut bisa menjadi kutukan jika tidak dikelola secara bijaksana.

“Setiap negara perlu kebijakan dan filosofi ekonomi sendiri,” ujarnya.

Kepala negara juga menyampaikan kritik terhadap penerapan filosofi pasar bebas neoliberal yang menurutnya kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia dan Asia Tenggara secara umum.

“Akibatnya, meski tumbuh ekonomi 5% secara konsisten dalam tujuh tahun terakhir (sekitar 35%), dampak pertumbuhan itu tidak menyebar merata; kekayaan terkonsentrasi di 1% teratas—bukan model keberhasilan,” jelas Prabowo.

Dalam pandangannya, Presiden Ke-8 RI itu pun menilai negara harus tetap hadir sebagai pengatur dan pelindung, terutama bagi masyarakat rentan.

“Saya memilih jalan tengah mengadopsi keunggulan kapitalisme tetapi tetap menerapkan intervensi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia menegaskan bahwa tujuan utama pemerintah adalah memastikan kebaikan terbesar bagi sebanyak-banyaknya orang.

Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi demi menciptakan pembangunan yang adil dan merata.

“Untuk itu, kita perlu pemerintahan bersih, bebas korupsi—tidak hanya demi keadilan, tetapi terus mendorong pembangunan yang cepat dan merata,” pungkas Prabowo.

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto tampil sebagai pembicara dalam sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 yang berlangsung di ExpoForum Convention and Exhibition Centre Jumat (20/6/2025) malam.

Dalam pidato perdananya di forum ekonomi internasional sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Prabowo menyampaikan visi strategisnya untuk pembangunan Indonesia di tengah tantangan global.

“Perkenalkan, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia. Saya baru dilantik pada 20 Oktober 2024, dan inilah forum ekonomi internasional pertama saya, sehingga mungkin saya sedikit gugup,” ujarnya membuka pidato pada akhir pekan ini.

Prabowo kemudian menyoroti posisi strategis Indonesia sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia. Ia menggambarkan pertumbuhan populasi yang sangat cepat, dengan lima juta kelahiran baru setiap tahun — setara populasi Singapura.

“Ini memberi kita peluang besar, sekaligus tantangan besar: bagaimana memberi makan lima juta mulut baru setiap tahun, menyediakan lima juta tempat sekolah, layanan kesehatan, dan terutama pangan,” katanya.

Di hadapan para pemimpin dan pelaku ekonomi global, Prabowo menegaskan bahwa prioritas pemerintahannya berfokus pada empat hal utama mulai dari swasembada pangan, swasembada energi, peningkatan kualitas pendidikan, dan percepatan industrialisasi.

Orang nomor satu di Indonesia itu pun menggarisbawahi bahwa Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar mulai dari hutan, mineral, hingga komoditas unggulan. Namun, dia mengingatkan bahwa kekayaan tersebut bisa menjadi kutukan jika tidak dikelola secara bijaksana.

“Setiap negara perlu kebijakan dan filosofi ekonomi sendiri,” ujarnya.

Kepala negara juga menyampaikan kritik terhadap penerapan filosofi pasar bebas neoliberal yang menurutnya kurang cocok dengan karakter bangsa Indonesia dan Asia Tenggara secara umum.

“Akibatnya, meski tumbuh ekonomi 5% secara konsisten dalam tujuh tahun terakhir (sekitar 35%), dampak pertumbuhan itu tidak menyebar merata; kekayaan terkonsentrasi di 1% teratas—bukan model keberhasilan,” jelas Prabowo.

Dalam pandangannya, Presiden Ke-8 RI itu pun menilai negara harus tetap hadir sebagai pengatur dan pelindung, terutama bagi masyarakat rentan.

“Saya memilih jalan tengah mengadopsi keunggulan kapitalisme tetapi tetap menerapkan intervensi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia menegaskan bahwa tujuan utama pemerintah adalah memastikan kebaikan terbesar bagi sebanyak-banyaknya orang.

Oleh sebab itu, dia menekankan pentingnya pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi demi menciptakan pembangunan yang adil dan merata.

“Untuk itu, kita perlu pemerintahan bersih, bebas korupsi—tidak hanya demi keadilan, tetapi terus mendorong pembangunan yang cepat dan merata,” pungkas Prabowo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper