Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tank Israel Tembaki Warga di Gaza yang Sedang Antre Bantuan, 59 Orang Tewas

Setidaknya 59 warga Palestina tewas ketika tank-tank Israel menembaki kerumunan warga yang sedang mengantre bantuan pangan di Khan Younis, Jalur Gaza.
Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan lingkungan timur menyusul perintah militer Israel untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem
Pengungsi Palestina membawa barang-barang mereka saat meninggalkan lingkungan timur menyusul perintah militer Israel untuk mengevakuasi sebagian kota di Khan Younis, Gaza Selatan Senin (22/7/2024). Bloomberg/Ahmad Salem

Bisnis.com, JAKARTA Setidaknya 59 warga Palestina tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka ketika tank-tank Israel melepaskan tembakan ke arah kerumunan warga yang sedang mengantre bantuan pangan di Jalur Gaza, Selasa (17/6/2025), menurut keterangan para medis.

Melansir Reuters, Rabu (18/6/2025), peristiwa berdarah ini terjadi di Khan Younis, wilayah selatan Gaza, dan disebut sebagai salah satu insiden paling mematikan sejak dimulainya kembali distribusi bantuan pada Mei lalu.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan belasan jasad tergeletak di jalan, sementara korban luka memenuhi rumah sakit hingga ke lorong-lorong karena keterbatasan ruang dan fasilitas.

Saksi mata mengatakan ribuan warga berkumpul di jalan utama bagian timur Khan Younis untuk mengakses bantuan makanan dari truk bantuan yang melintasi wilayah tersebut.

Seorang saksi bernama Alaa di Rumah Sakit Nasser mengatakan pasukan Israel iba-tiba membiarkan warga maju dan berkumpul. Namun, pasukan justru menembaki dengan peluru tank.

“Orang-orang ini bukan pejuang. Mereka hanya ingin tepung untuk memberi makan anak-anak mereka,” ungkapnya.

Menurut laporan para tenaga medis, total 59 orang tewas dan 221 lainnya terluka dalam insiden tersebut, termasuk 20 orang dalam kondisi kritis. Para korban dilarikan ke rumah sakit dengan kendaraan seadanya—mulai dari mobil pribadi, becak, hingga gerobak keledai.

Respons Militer Israel

Militer Israel (IDF) mengonfirmasi adanya aktivitas militer di area tersebut dan menyatakan sedang menyelidiki insiden tersebut. Merekan mengatakan telah mendeteksi adanya kerumunan di sekitar truk bantuan yang mogok di Khan Younis, dekat lokasi operasi pasukan IDF.

“IDF menyadari adanya laporan korban akibat tembakan IDF setelah kerumunan mendekat. Kami menyesali setiap korban sipil dan berupaya meminimalkan risiko terhadap warga tak terlibat, sembari menjaga keselamatan pasukan kami,” demikian menurut pernyataan resmi IDF.

Selain peristiwa di Khan Younis, sedikitnya 14 orang lainnya tewas akibat serangan udara dan tembakan di wilayah Gaza lainnya pada hari yang sama, menjadikan total korban jiwa Selasa kemarin mencapai sedikitnya 73 orang.

Sejak Israel mulai membuka kembali sebagian akses bantuan pada akhir Mei, tercatat sebanyak 397 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 3.000 terluka saat mencoba mengakses bantuan pangan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kontroversi Sistem Distribusi Bantuan

Bantuan kini sebagian besar disalurkan melalui Gaza Humanitarian Foundation (GHF), sebuah lembaga baru yang didukung Israel dan Amerika Serikat.

Organisasi ini mengoperasikan sejumlah titik distribusi yang dijaga ketat oleh militer Israel. Namun, insiden pada Selasa disebut terjadi di dekat lokasi distribusi milik World Food Programme (WFP), bukan GHF.

GHF mengklaim telah menyalurkan lebih dari tiga juta porsi makanan di empat lokasi distribusinya tanpa insiden. Namun, PBB menolak sistem distribusi GHF karena dinilai tidak memadai, membahayakan warga sipil, dan melanggar prinsip netralitas kemanusiaan. Otoritas Gaza menyebut ratusan warga telah terbunuh saat mencoba mendekati lokasi distribusi GHF.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper