Bisnis.com, JAKARTA — Penasihat Kremlin, Yuri Ushakov mengungkap isi pembicaraan antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam percakapan telepon yang berlangsung 50 menit pada Sabtu (14/6/2025).
Menurut Yuri, percakapan antara kedua tokoh tersebut berlangsung secara terbuka, bersifat substantif, dan dianggap sangat bermanfaat. Topik utama yang dibahas keduanya adalah meningkatnya ketegangan berbahaya di kawasan Timur Tengah.
“Vladimir Putin mengecam operasi militer Israel terhadap Iran dan menyampaikan keprihatinan serius atas kemungkinan eskalasi konflik yang bisa membawa dampak tak terduga bagi situasi di seluruh kawasan Timur Tengah,” tutur Yuri sebagaimana dikutip dari laman resmi Kremlin, Minggu (15/6/2025).
Putin, menurut keterangan itu, menyatakan siap untuk berperan menjadi mediator antara Israel dan Iran bila memang diperlukan. Disebutkannya juga Putin mengingatkan bahwa eskalasi ini terjadi tepat sebelum putaran perundingan nuklir Iran-AS yang dijadwalkan pada 15 Juni.
“Pendekatan Rusia yang berdasarkan prinsip dan komitmen terhadap penyelesaian damai tetap tidak berubah. Seperti yang disampaikan oleh Vladimir Putin, Rusia akan terus bertindak berdasarkan posisi tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Yuri mengungkapkan Trump juga menganggap situasi ini sangat mengkhawatirkan. Meskipun, di satu sisi Trump mengakui serangan Israel efektif terhadap target-targetnya di Iran.
Baca Juga
“Namun, yang menarik adalah meskipun situasinya rumit, kedua presiden—Rusia dan Amerika Serikat—tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke jalur perundingan mengenai program nuklir Iran,” ujarnya.
Dikatakan Yuri, sebagai catatan, Donald Trump menyebut tim negosiator Amerika siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan perwakilan Iran, seperti sebelumnya melalui mediasi Oman.
Isu Perang Ukraina
Tidak hanya membahas hal tersebut, Putin turut menginformasikan perkembangan pertukaran tahanan dengan Ukraina, termasuk pemulangan jenazah, dan menegaskan kesiapan Rusia melanjutkan pembicaraan setelah 22 Juni.
“Trump menyambut baik hal ini dan dan kembali menyampaikan ketertarikannya untuk segera mengakhiri konflik Rusia-Ukraina,” ujar Yuri.
Selanjutnya, kata Yuri, Putin juga mengucapkan selamat ulang tahun kepada Trump yang ke-79 tahun. Kemudian, Putin juga mengucapkan perayaan Hari Bendera AS dan ulang tahun ke-250 Angkatan Darat AS.
Keduanya menyatakan puas dengan hubungan pribadi yang telah terjalin, sehingga memungkinkan mereka berkomunikasi secara jujur dan profesional untuk mencari solusi atas isu-isu penting dalam hubungan bilateral ataupun internasional.
“Seperti dalam percakapan mereka sebelumnya, kedua presiden kembali menyinggung tentang hubungan persaudaraan antara kedua negara saat Perang Dunia Kedua,” pungkasnya.