Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Direksi Temasek Holdings Pte Lim Boon Heng mengundurkan diri setelah 12 tahun menjabat. Dia akan digantikan oleh politisi senior Singapura Teo Chee Hean.
Dilansir dari Bloomberg, Jumat (6/6/2025), Teo akan menggantikan Lim pada 9 Oktober 2025. Wakil Ketua Cheng Wai Keung dan Direktur Stephen Lee juga akan meninggalkan dewan direksi pada 30 Juni 2025 dan Direktur Bobby Chin akan pensiun pada 31 Juli 2025.
Lim telah menjadi ketua Dewan Direksi Temasek sejak Agustus 2013. Sementara penggantinya, Teo, adalah mantan menteri Singapura yang pensiun dari politik bulan lalu setelah lebih dari tiga dekade.
Pria berusia 70 tahun itu sebelumnya menjabat sebagai Menteri Senior dan Menteri Koordinator Keamanan Nasional. Teo juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Singapura dan juga mengawasi kementerian pertahanan, pendidikan, dan urusan dalam negeri.
“Di era ketidakpastian global yang semakin dalam ini, kita harus tetap berpikiran jernih tentang masalah-masalah penting seperti hubungan internasional, keamanan, dan perubahan iklim,” kata Teo dalam sebuah pernyataan.
Dia akan mulai bergabung dengan Dewan Direksi Temasek pada 1 Juli 2025, menjadi wakil ketua sebagai permulaan.
Baca Juga
Dalam catatan Bisnis, Teo sering mengunjungi hingga menerima politisi Indonesia. Dia sejumlah kali menemui mantan Presiden Jokowi dalam kunjungan resmi di Indonesia, misalnya pada 2018 dan 2024.
Teo juga sempat menerima kunjungan Presiden Prabowo Subianto, yang saat itu masih menjadi menteri pertahanan, pada 2023 di Singapura. Pada 2018, dia juga menjenguk istri mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono, ketika dirawat di National University Hospital, Singapura pada 2019.
Adapun Lim, yang berusia 77 tahun, selama menjadi bos Temasek fokus pada pengembangan bakat dan mengawasi proses pembaruan dewan, meningkatkan representasi internasional perusahaan. Dia juga memandu Temasek ketika melakukan transisi kepemimpinan kepala eksekutifnya pada 2021.
Temasek sendiri merupakan salah satu perusahaan investasi milik negara terbesar di dunia. Nilai portofolio bersihnya meningkat dari 223 miliar dolar Singapura (US$173 miliar) menjadi 389 miliar dolar Singapura dalam 10 tahun per Maret 2024.
Temasek memiliki kantor di berbagai penjuru dunia. Bahkan enam dari 13 kantor internasionalnya ada di Eropa dan AS.
Sebagai salah satu perusahaan investor terbesar, Temasek memiliki jejak di banyak korporasi besar seperti BlackRock Inc., Alibaba Group Holding Ltd., Mastercard Inc., Standard Chartered Plc dan Tencent Holdings Ltd. per Maret 2024.