Bisnis.com, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengungkap sejumlah kriteria yang pihaknya butuhkan untuk menjadi ketua umum periode mendatang.
Juru Bicara PPP Usman M Tokan mengemukakan bila sesuai dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) partai, pemimpin partai harus beragama islam dan taat beribadah.
Dia melanjutkan, selain kedua hal itu juga harus memiliki jiwa sosial yang tinggi, memiliki modal uang yang cukup, dan sudah selesai dengan urusan pribadinya.
“Seorang ketua umum itu harus visioner, sesuai dengan perkembangan zaman. Kemudian punya pengalaman berorganisasi, memiliki leadership yang kuat. Itu semua dibutuhkan dalam memimpin P3 ke depan,” ungkapnya kepada Bisnis, dikutip Selasa (3/6/2025).
Tak sampai di situ, Usman berujar ketua umum PPP nantinya harus memiliki target untuk lolos kembali ke Parlemen Senayan dan membangun struktur organisasi yang kuat hingga ke tingkat anak ranting.
Senada, Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M Romahurmuziy alias Rommy juga mengatakan sosok ketua umum PPP harus memiliki modal sosial atau ketokohan dan modal uang yang kuat.
Baca Juga
“Kalau Anda terkenal saja tidak memiliki cukup biaya, maka keterkenalan Anda itu tidak akan terkenal. Keterkenalan Anda itu tidak akan bisa di-boosting sedemikian rupa di media sosial. Karena semua sosial media untuk melakukan boosting yang hari ini langsung menjangkau ke gadget-gadget pemilih itu membutuhkan ads [iklan]. Dan ads itu semuanya berbiaya,” jelasnya.
Sebagai informasi, saat ini muncul beberapa nama internal ataupun eksternal partai yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Usman berujar sejauh ini figur terkuat muncul dari internal yakni pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono.
“Ya, yang muncul di permukaan hari ini beliau [Mardiono], sejauh ini masih beliau. Kita nggak tahu Pak Sandi, Pak Amir Uskara kemudian Pak Sekjen Arwani Thomafi apakah sekarang diam-diam dulu, nanti akan muncul di kemudian hari, kita nggak tahu,” bebernya saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (2/6/2025).
Sementara itu, kata dia, dari eksternal nama-nama yang muncul saat ini ada mantan KSAD Dudung Abdurachman, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, hingga Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
Teranyar, lanjutnya, nama eksternal yang kini mengemuka adalah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.
