Bisnis.com, BANGKOK – Pemerintah Indonesia dan Thailand sepakat untuk memperkuat kerja sama investasi dengan memanfaatkan platform sovereign wealth fund (SWF) masing-masing negara.
Dalam hal ini, Indonesia akan menggunakan Danantara, lembaga pengelola kekayaan negara, sebagai kendaraan utama kerja sama investasi lintas batas tersebut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono, menjelaskan bahwa kerja sama tersebut merupakan kelanjutan dari pembicaraan yang telah dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri kedua negara sebelumnya.
Hal ini disampaikannya saat memberikan keterangan pers usai menghadiri joint statement Presiden Prabowo Subianto bersama Perdana Menteri (PM) Thailand Paetongtarn Shinawatra di Rosewood Hotel, Bangkok, Thailand, Senin (19/5/2025) waktu setempat (WS).
"Seperti yang kemarin sempat dibicarakan oleh kementerian luar negeri kedua negara, bahwa akan ada kerja sama investasi," ujarnya kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa Danantara, sebagai Superholding Indonesia, kini memiliki mandat dan infrastruktur untuk mengelola berbagai bentuk investasi strategis lintas sektor dan negara.
Baca Juga
"Kami juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sudah memiliki satu lembaga sovereign wealth fund yang mengelola seluruh aset milik negara Indonesia, yaitu Danantara. Dan kalau nanti ada investasi-investasi, Danantara ini ya jadi vehicle untuk investasi tersebut," jelasnya.
Menariknya, Sugiono juga menyoroti peran tokoh-tokoh dunia yang tergabung dalam Dewan Pengawas Danantara, termasuk mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang juga merupakan ayah dari Perdana Menteri (PM) Thailand saat ini, yaitu Paetongtarn Shinawatra.
Bahkan, selain Thaksin, tercatat juga beberapa tokoh kaliber internasional seperti mantan PM Australia Paul Keating dan mantan PM Inggris Tony Blair.
Dia mengamini kehadiran Thaksin dan tokoh-tokoh penting itu dalam struktur pengawas Danantara dinilai dapat menjadi jembatan strategis untuk mempermudah arus investasi dari Thailand ke Indonesia, apalagi mengingat kedekatan personal dan hubungan politik yang kuat antara Thaksin dan pemerintahan saat ini di Bangkok.
"Kesemuanya dianggap sebagai tokoh-tokoh yang berhasil selama kepemimpinannya dan dinilai bisa memberi nilai tambah dalam rangka memberikan wawasan-wawasan, pengalaman-pengalaman mereka dalam mengelola kekayaan negara. Jadi saya kira itu diharapkan," pungkas Sugiono.