Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apa Itu Trisuci Waisak? 3 Peristiwa Penting untuk Umat Budha

Menilik sejarah trisuci Waisak yang menjadi peristiwa penting bagi umat Budha.
Pelepasan lampion dalam perayaan puncak Waisak 2024./DPP Walubi
Pelepasan lampion dalam perayaan puncak Waisak 2024./DPP Walubi

Bisnis.com, JAKARTA - Hari Raya Waisak akan dirayakan oleh seluruh umat Budha di seluruh dunia pada Senin, 12 Mei 2025.

Perayaan Hari Raya Waisak sendiri dilakukan setiap tahun untuk mengenang tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama.

Tiga peristiwa penting tersebut dikenal dengan istilah trisuci waisak yang merupakan tiga peristiwa penting dalam sejarah Budha.

Melansir situs resmi Kemenag, tiga peristiwa penting tersebut adalah kelahiran Pangeran Sidharta, pencerahan menjadi Buddha setelah bertapa, dan Buddha Gautama Parinibbana atau wafatnya.

Perayaan Hari Raya Waisak menjadi momen untuk merenungkan perjuangan dan ajaran Buddha Gautama dalam menemukan kebenaran yang mulia dalam hidup.

Kemudian ajaran Budha juga mengajarkan manusia untuk selalu hidup menuju kebahagiaan.

Selain itu, Waisak juga mengingatkan umatnya kepada konsep kebenaran mulia yang disampaikan melalu penderitaan. Pasalnya, penderitaan merupakan jalan menuju pembebasan dari penderitaan dan pembebasan itu sendiri.

Arti Trisuci Waisak

1. Kelahiran Siddharta Gautama

Dalam keyakinan umat Buddha, Pangeran Siddharta lahir ke dunia sebagai seorang Bodhisatva atau calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

Pangeran Siddharta Gautama lahir pada 623 SM di Taman Lumbini dalam kondisi bersih tanpa noda. Disebutkan bahwa ia bisa langsung berdiri dan berjalan.

Ia pun diketahui sebagai anak dari Raja Suddhodana dan Ratu Mahamaya. Oleh para pertapa di bawah pimpinan Asita Kaladewala, diramalkan bahwa kelak Siddharta akan menjadi seorang Chakrawatin atau Maharaja Dunia.

2. Siddharta Gautama Menjadi Budha Agung

Ketika menginjak dewasa, ia mendapatkan Penerangan Agung. Kemudian menjadi Buddha di Bodh Gaya pada saat bulan Waisak.

Momen bersejarah pun terjadi saat Siddharta Gautama mencapai Penerangan Agung, tubuhnya memancarkan enam sinar Buddha dengan warna biru (bhakti), kuning (kebijaksanaan), merah (kasih sayang), putih (suci), jingga (semangat), dan warna campuran.

3. Kematian Siddharta Gautama

Peristiwa penting ketiga yakni kematian Siddharta Gautama yang meninggal pada 543 SM di usia 80 tahun.

Kematiannya dikenang oleh umat Budha, setelah 45 tahun Siddharta menyebarkan ajaran Dharma atau kebenaran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper