Bisnis.com, AMRITSAR - Komitmen gencatan senjata antara India dan Pakistan rapuh, tembakan artileri dilaporkan sempat terjadi pada Minggu (11/5/2025), setelah pertempuran selama berjam-jam antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir itu.
Kedua musuh bebuyutan itu terlibat dalam baku tembak hebat selama empat hari, peristiwa terburuk hampir tiga dekade terakhir. Dengan rudal dan pesawat tanpa awak ditembakkan ke instalasi militer masing-masing negara sehigga membuat puluhan orang tewas.
Kesepakatan gencatan senjata dicapai setelah diplomasi dan tekanan dari Amerika Serikat. Namun, dalam beberapa jam telah terjadi tembakan artileri di Kashmir, India, pusat pertempuran dalam beberapa hari terakhir.
Menurut pihak berwenang, penduduk, dan saksi mata Reuters, ledakan dari sistem pertahanan udara menggelegar di kota-kota dekat perbatasan dalam keadaan mati listrik, mirip dengan dua malam sebelumnya.
Pada Sabtu (9/5/2025) malam, India mengatakan Pakistan telah melanggar kesepakatan yang disepakati untuk menghentikan penembakan. India pun menyatakan bahwa angkatan bersenjata telah diinstruksikan untuk 'mengambil langkah tegas' apabila terjadi pengulangan penembahkan.
Sebaliknya, Pakistan menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen pada gencatan senjata dan menyalahkan India atas pelanggaran tersebut.
Baca Juga
Saksi mata menyampaikan, menjelang fajar, pertempuran dan ledakan yang dilaporkan mereda di kedua sisi perbatasan.
Listrik telah pulih di sebagian besar wilayah di sepanjang kota perbatasan India, setelah pemadaman listrik pada malam sebelumnya.
Pujian Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji para pemimpin kedua negara karena sepakat untuk menghentikan agresi.
"Meskipun belum dibahas, saya akan meningkatkan perdagangan, secara substansial, dengan kedua negara besar ini. Selain itu, saya akan bekerja sama dengan Anda berdua untuk melihat apakah, solusi dapat dicapai terkait Kashmir," kata Trump dalam sebuah posting di Truth Social.
Di kota perbatasan Amritsar, rumah Kuil Emas yang dihormati oleh kaum Sikh, sirene dibunyikan di pagi hari untuk melanjutkan aktivitas normal membawa rasa lega dan orang-orang terlihat di jalan.
Seperti diketahui, pertempuran dimulai pada hari Rabu (7/5/2025), dua pekan setelah 26 orang tewas dalam serangan yang menargetkan umat Hindu di Pahalgam di Kashmir India.
"Sejak teroris menyerang orang-orang di Pahalgam, kami telah menutup toko-toko kami sangat awal dan ada ketidakpastian. Saya senang bahwa setidaknya tidak akan ada pertumpahan darah di kedua belah pihak," Satvir Singh Alhuwalia, 48, seorang pemilik toko di Amritsar mengatakan kepada Reuters.
Pejabat di Pakistan mengatakan ada beberapa penembakan di Bhimber di Kashmir Pakistan semalam, tetapi tidak ada korban jiwa dan tidak menyebar ke tempat lain.
India dan Pakistan memerdekakan diri dari pemerintahan kolonial Inggris pada 1947, telah berperang tiga kali--dua kali terjadi perang untuk memperebutkan wilayah Kashmir.
India yang mayoritas Hindu dan Pakistan yang Muslim sama-sama menguasai sebagian Kashmir dan mengklaim secara penuh.
Adapun India menyalahkan Pakistan atas pemberontakan di wilayah Kashmir yang dimulai pada 1989 dan telah menewaskan puluhan ribu orang. Pakistan juga menyalahkan kelompok militan Islam Pakistan atas serangan di tempat lain di India.
Pakistan mengatakan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral, politik, dan diplomatik kepada separatis Kashmir.
Sementara itu, jumlah korban tewas gabungan dalam pertempuran baru-baru ini telah mencapai hampir 70, kata para pejabat.
"Lebih dari saya, keluarga saya senang karena anak-anak dan istri saya telah menelepon saya setiap jam untuk menanyakan keadaan saya. Alhamdulillah gencatan senjata terjadi," Guruman Singh, seorang penjaga keamanan di Amritsar mengatakan kepada Reuters.