Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan menyatakan kesiapan pihaknya untuk membalas serangan militer India yang diluncurkan pada Rabu (7/5/2025) waktu setempat.
Kuasa Usaha Kedutaan Besar Pakistan di Indonesia Roshan Lal menjelaskan sesuai dengan Pasal 51 Piagam PBB, Pakistan berhak untuk merespons serangan India demi membela diri, pada waktu, tempat, dan cara yang akan ditentukan sendiri.
Hal itu dilakukan sebagai bentuk pembalasan atas hilangnya nyawa warga Pakistan yang tak bersalah dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatannya.
"Angkatan Bersenjata Pakistan telah diberi kewenangan penuh untuk mengambil tindakan yang sepadan dalam hal ini," katanya dalam pernyataan kepada media di Gedung Kedutaan Besar Pakistan untuk Indonesia di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Dia melanjutkan, seluruh bangsa Pakistan juga menyampaikan apresiasi dan kekaguman atas keberanian dan ketangguhan Angkatan Bersenjata Pakistan yang telah bertindak tepat waktu dalam membela tanah air.
Lal menegaskan, Pakistan berdiri teguh dan bersatu dalam menghadapi setiap bentuk agresi lanjutan.
Baca Juga
Dia melanjutkan, pihak Pakistan selalu menawarkan India untuk menyelesaikan masalah melalui negosiasi damai pada jalur diplomatik, termasuk masalah Kashmir.
Namun, Lal menyebut India selalu menolak tawaran perdamaian Pakistan. Dia pun berharap masyarakat internasional akan memperhatikan agresi India.
"India, misalnya, menyalahkan Pakistan atas tindakan teroris yang dilakukan di India, tetapi masyarakat internasional tidak memperhatikan tindakan India di Pakistan, seperti Kulbhushan Yadav," tambahnya.
Sementara itu, melansir Reuters, juru bicara militer Pakistan mengatakan sedikitnya 31 warga sipilnya tewas dan 46 lainnya luka-luka, akibat serangan India. Dia juga menyebut bahwa India telah memicu kobaran api di wilayah tersebut. Ini termasuk kematian akibat serangan dan penembakan di perbatasan.
Islamabad berjanji untuk menanggapi "pada waktu, tempat, dan cara yang dipilihnya untuk membalas dendam atas hilangnya nyawa warga Pakistan yang tidak bersalah dan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatannya", dengan tegas menolak tuduhan India bahwa ada kamp teroris di wilayahnya.
"Atas kesalahan mencolok yang dilakukan India tadi malam, kini mereka harus membayar harganya," kata Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dalam pidato yang disiarkan televisi di stasiun penyiaran negara PTV kepada rakyat.
"Mungkin mereka mengira kita akan mundur, tetapi mereka lupa bahwa...ini adalah negara yang penuh dengan orang-orang pemberani."
Sementara itu, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan kepada stasiun penyiaran Geo News bahwa Islamabad hanya akan menyerang target militer India dan bukan warga sipil, sebagai balasan.