Bisnis.com, JAKARTA – Pakistan mengeklaim telah menembak jatuh lima pesawat tempur India sebagai respons atas serangan militer yang diluncurkan India pada Rabu (7/5/2025) dini hari.
Melansir Bloomberg, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan bahwa insiden tersebut bukan merupakan tindakan permusuhan, melainkan langkah defensif untuk mempertahankan wilayah kedaulatan negara.
“Kami telah menyampaikan sejak dua minggu terakhir bahwa Pakistan tidak akan pernah menjadi pihak pertama yang memulai permusuhan terhadap India. Namun, jika India menyerang, kami akan merespons. Dan jika India mundur, kami pun akan segera menghentikan respons kami,” jelas Asif seperti dilansir Bloomberg.
Dalam wawancara terpisah dengan Samaa TV, Asif kemudian mengoreksi pernyataannya sebelumnya dan menyatakan tidak ada tentara India yang ditangkap.
Kementerian Luar Negeri India belum memberikan tanggapan resmi atas pernyataan tersebut.
Sebelumnya, pemerintah India mengonfirmasi telah melancarkan serangan militer terbatas ke wilayah Pakistan, sebagai bagian dari janji balasan atas serangan militan di Kashmir bulan lalu yang menewaskan 26 orang.
Baca Juga
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengecam serangan militer India sebagai "tindakan pengecut dan tak beralasan." Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyebut bahwa serangan tersebut menewaskan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Pakistan memiliki hak sepenuhnya untuk merespons konflik yang dipaksakan kepada kami dengan cara yang setimpal. Musuh tidak akan dibiarkan mencapai tujuan-tujuannya,” ujar Sharif.
India, di sisi lain, menyatakan bahwa Penasihat Keamanan Nasional Ajit Doval telah memberi penjelasan langsung kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, yang dalam beberapa hari terakhir berupaya meredakan ketegangan dengan berbicara kepada kedua pihak. India sendiri sedang menjalani negosiasi dagang penting dengan Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump turut angkat suara dari Gedung Putih, menyebut situasi tersebut sebagai “memalukan.”
“Mereka sudah lama bertikai. Saya hanya berharap semua ini segera berakhir,” ujar Trump.
Usai serangan, Pakistan menutup wilayah udaranya. Hal ini dikonfirmasi oleh juru bicara Pakistan International Airlines melalui pesan singkat.
Militer India menyebut operasi tersebut sebagai “Operation Sindoor,” merujuk pada simbol religius yang digunakan perempuan Hindu yang telah menikah.
Serangan dilaporkan menarget sembilan lokasi infrastruktur kelompok teroris sebagai respons atas serangan berdarah di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu yang menewaskan 26 orang.
Ketegangan diplomatik terus memuncak setelah India menghentikan sebagian besar aliran air dari Sungai Chenab—langkah yang dianggap Pakistan sebagai pelanggaran terhadap Perjanjian Indus Waters 1960. Sungai ini krusial bagi irigasi di wilayah pertanian Pakistan.
Sebagai bentuk unjuk kekuatan, Pakistan menggelar uji coba rudal permukaan-ke-permukaan pekan ini, sementara India memerintahkan latihan kesiapsiagaan militer di sejumlah negara bagian.
India dan Pakistan, dua negara bersenjata nuklir yang telah berseteru sejak pemisahan tahun 1947, memiliki sejarah panjang konflik bersenjata, termasuk Perang Kargil 1999 yang berlangsung selama beberapa bulan di wilayah Kashmir.