Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Bongkar Peran Jonathan Frizzy Selundupkan Vape Isi Obat Keras

Polisi mengatakan Jonathan Frizzy menjemput komponen rokok elektrik yang berisi obat keras etomidate untuk disebarkan di Indonesia.
Artis Jonathan Frizzy (JF) ditangkap lantaran berperan aktif dalam penyelundupan vape atau rokok elektrik yang mengandung obat keras etomidate. Dok ANTARAFOTO
Artis Jonathan Frizzy (JF) ditangkap lantaran berperan aktif dalam penyelundupan vape atau rokok elektrik yang mengandung obat keras etomidate. Dok ANTARAFOTO

Bisnis.com, JAKARTA — Polisi menyampaikan artis Jonathan Frizzy (JF) berperan aktif dalam penyelundupan vape atau rokok elektrik yang mengandung obat keras etomidate di Indonesia.

Kasat Resnarkoba Polres Bandara Soetta AKP Michael Tandayu mengatakan JF memiliki sejumlah peran dalam perkara ini. Misalnya, sebagai penghubung dengan bandar sekaligus tersangka EDS.

"JF ini berperan yang pertama, dia berkomunikasi dengan bandarnya, yairu EDS, dalam pembawaan cartridge pod berisi liquid dari malaysia ke Indonesia," ujarnya kepada wartawan, Senin (5/5/2025).

Dia menambahkan JF kemudian menyediakan kurir untuk menjemput komponen rokok elektrik yang berisi obat keras etomidate untuk disebarkan di Indonesia. 

Selanjutnya, dia juga merupakan pengendali pengiriman pod yang mengandung etomidate ini dengan membuat WhatsApp Group "Berangkat". Grup tersebut merupakan alat komunikasi JF dengan kurir rokok elektrik etomidate.

"Dia [JF] orang yang mempersiapkan dari awal, memonitor, dan memfasilitasi penjumputan pod yang mengandung etomidate," pungkasnya.

Di samping itu, Kapolres Kota Bandara Soetta, AKBP Ronald Sipayung mengatakan cartridge etomidate itu berasal dari Thailand. Harga satu komponen yang mengandung obat keras itu dijual Rp4 juta per unit.

"Nilai harga per cartridge sebesar Rp 4 juta, maka nilai nominal yang kita gagalkan dalam peredaran ini adalah kurang lebih Rp3,5 miliar dan kita asumsikan bisa menyelamatkan masyarakat untuk tidak menggunakan etomidate ini sebanyak 3.600 orang," tutur Sipayung.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper