Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lama Tak Terdengar, Lapor Mas Wapres Muncul Kembali

Program Lapor Mas Wapres tidak ingin setiap masalah diselesaikan di meja secara sektoral saja, tetapi harus tuntas dan menyeluruh.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming membuka layanan pengaduan warga yang diberi nama Lapor Mas Wapres. Instagram @gibran_rakabuming
Wakil Presiden Gibran Rakabuming membuka layanan pengaduan warga yang diberi nama Lapor Mas Wapres. Instagram @gibran_rakabuming

Bisnis.com, Jakarta — Program Lapor Mas Wapres yang sempat timbul-tenggelam akhirnya muncul dan langsung merespon aduan yang dilayangkan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta.

Unisri melaporkan masalah akreditasi dua program studinya, yaitu program Magister Adninistrasi Publik (MAP) dan penurunan peringkat akreditasi Program Studi Sarjana Akuntansi.

Pasalnya, sampai saat ini belum terbit SK perpanjangan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM).

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Sekretariat Wakil Presiden Dadan Wildan mengatakan bahwa pihaknya kini tengah menindaklanjuti pelaporan tersebut.

Menurutnya, program Lapor Mas Wapres tidak ingin setiap masalah diselesaikan di meja secara sektoral saja, tetapi harus tuntas dan menyeluruh.

"Ini adalah bagian dari program layanan Lapor Mas Wapres. Jadi kita tidak ingin menyelesaikan di meja secara sektoral. Tetapi ingin menyelesaikan secara menyeluruh," tuturnya di Jakarta, Selasa (29/4).

Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan pihaknya adalah menemui para pihak yang terlibat dalam pelaporan Unisri tersebut, kemudian mendiskusikannya agar masalah bisa diselesaikan dengan baik.

"Maka dari itu, laporan yang disampaikan UNISRI kemudian kami pelajari, kami lakukan koordinasi dan sebagainya, maka hari ini kita bisa menyelenggarakan pertemuan ini," kata Dadan.

Dia menjelaskan jika dari pertemuan itu ada sejumlah kesepahaman yang disepakati, maka semua pihak harus menjalankannya dan menghormatinya. Dadan menegaskan bahwa semua pihak harus mendapatkan keadilan dari pelaporan yang dilayangkan Unisri.

"Jadi kami ingin membantu memberikan jalan tengah atas masalah yang ada dan kalau nanti ada kesepakatan-kesepakatan kami mohon semua pihak bisa menjalankan. Kita tidak ingin siapa pun dirugikan, tetapi kita ingin semuanya mendapatkan keadilan. Itu yang kita cari," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper