Bisnis.com, JAKARTA — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Azhar Simanjuntak menghormati keputusan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi yang mengundurkan diri dari jabatannya.
Dia mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui pertimbangan apa yang dipikirkan oleh Hasan Nasbi, sehingga mengundurkan diri dari jabatan tersebut.
“Saya enggak tahu pertimbangannya apa, tapi yang jelas kita menghormati keputusan apapun yang dibuat Mas Hasan,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/4/2025).
Adapun, menurutnya sosok pengganti Hasan Nasbi sebagai Kepala PCO tentunya haruslah orang yang paling memahami pola komunikasi yang ingin dibangun oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Yang jelas memang salah satu koreksi dari presiden adalah masalah komunikasi. Terus terang presiden melakukan self correction kan kemarin itu. Yang jelas presiden akan menentukan kebijakan terbaru terkait pola komunikasi,” beber dia.
Wakil Kepala BPH ini membeberkan Prabowo meminta para anggota kabinet harus bisa menyampaikan komunikasi yang baik kepada publik, sehingga tidak memunculkan multitafsir.
Baca Juga
“Jadi sense of sentisitifity-nya kurang. Jadi harus simpati dan empati. Itu yang kira kira disampaikan oleh presiden,” ucap Dahnil.
Lebih jauh, dia mengaku belum mendengar kabar reshuffle kabinet seusai Hasan mundur karena masih belum bertemu dengan Prabowo. “Saya enggak tahu. Belum dapat ketemu pak presiden jadi belum dapat update terkait itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Saat dihubungi Bisnis melalui sambungan telefon, Hasan mengaku telah mengirimkan surat pada Senin, 21 April 2025 untuk mundur.
Keputusan tersebut merupakan hasil perenungan panjang dan bukan tindakan yang bersifat emosional maupun mendadak. “[Mundur dari kepala PCO] Ya benar saya sudah memasukan surat tanggal 21 April," katanya kepada Bisnis saat dikonfirmasi, Selasa (29/4/2025).
Dia menyatakan bahwa keputusan untuk mundur diambil karena merasa ada persoalan yang tak lagi dapat lagi dia atasi.