Bisnis.com, JAKARTA - Paus Fransiskus dikabarkan meninggal unia pada Senin (21/4/2025). Vatikan mengatakan pemimpin Gereja Katolik itu meninggal dunia akibat stroke dan serangan jantung kardiovaskular yang tidak dapat disembuhkan.
Mengutip Euronews, penyebab kematian sang pemimpin diketahui dari surat kematian yang dirilis oleh dokter Vatikan, Andrea Arcangeli. Dokumen yang dikeluarkan oleh Vatikan tersebut mencatat bahwa Paus sempat mengalami koma sebelum wafat.
Selain infeksi paru-paru yang baru-baru ini dideritanya, Arcangeli menyebut bahwa Fransiskus juga telah berjuang melawan tekanan darah tinggi dan diabetes.
Paus pun sempat dirawat selama lima minggu di rumah sakit di Roma karena pneumonia ganda yang mengancam nyawa. Namun Dia kembali ke Vatikan dan menjalankan tugas-tugas yang lebih ringan menjelang akhir Maret 2025.
Pada Selasa (22/4), para cardinal Gereja Katolik dijadwalkan berkumpul untuk membahas pemakaman Paus Fransiskus.
Kemudian setelah itu, kardinal juga akan menyusun konklaf untuk menentukan pengganti Paus. Setidaknya sudah muncul beberapa nama cardinal yang disinyalir akan menjadi pemimpin baru Gereja Katolik.
Baca Juga
Pemakaman Paus Fransiskus
Prosesi pemakaman Paus Fransiskus dimulai dari munculnya ritual tradisional Gereja Katolik yang pertama, yakni penghancuran "Cincin Nelayan".
Selain itu, segel kepausan juga akan dihancukan untuk mencegah penyalahgunaan simbol kekuasaan kepausan.
Melansir Reuters, pertemuan para kardinal di Vatikan untuk membahas pemakaman Paus Fransiskus dilakukan pada Selasa (22/4) pukul 09.00 waktu setempat.
Mereka juga akan membahas operasional Gereja selama masa sede vacante (takhta kosong) sebelum terpilihnya Paus baru.
Untuk pemakaman Paus Fransiskus, diperkirakan digelar pada Jumat hingga Minggu mendatang. Adapun Paus sendiri telah menulis wasiat yang meminta dirinya untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, bukan di Basilika Santo Petrus.
Vatikan menyatakan bahwa masyarakat kemungkinan dapat mulai memberikan penghormatan terakhir kepada Paus Fransiskus mulai hari Rabu (23/4) di Basilika Santo Petrus.
Kemudian berbeda dari tradisi biasanya, sesuai permintaan Paus, jenazahnya tidak akan diletakkan di tandu tinggi, melainkan disemayamkan di dalam peti kayu yang menghadap ke jemaat.
Adapun konklaf pemilihan Paus akan dimulai pada 6 Mei 2025, 15 hingga 20 hari setelah wafatnya Paus.