Bisnis.com, JAKARTA — Kesehatan pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus semakin membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit sejak 14 Februari 2025.
Paus Fransiskus dijadwalkan meninggalkan Rumah Sakit Gemelli, tempat dirinya menjalani perawatan akibat pneumonia selama lebih dari 1 bulan terakhir.
Official Dikasterium untuk Dialog Antarunat Beragama Takhta Suci Vatikan Rm. Markus Solo Kewuta mengatakan bahwa berdasarkan keterangan resmi pers Vatikan, Paus Fransiskus dijadwalkan keluar dari rumah sakit pada Minggu sore waktu setempat.
"Paus Fransiskus dijadwalkan akan keluar dari rumah sakit pada hari Minggu, 23 Maret. Berita ini tentu sangat menggembirakan," katanya melalui pesan yang disebarkan melalui kanal Youtube, Minggu (23/3/2025).
Akan tetapi, kata Rm. Markus, Paus Fransiskus mesti menjalani masa pemulihan dan beristirahat setidaknya sampai dengan 2 bulan ke depan.
Hal itu berdasarkan laporan dari Dokter Sergio Alfieri, Kepala Tim Medis Rumah Sakit Gemelli yang telah memantau dan merawat kondisi Paus.
Baca Juga
Berkat dari Jendela Rumah Sakit
Sementara itu, Vatikan News menulis bahwa Paus Fransiskus akan menyapa dan memberi berkat kepada umat terlebih dahulu melalui jendela rumah sakit sebelum kembali ke Casa Santa Marta, kediaman resmi Paus Fransiskus.
Menurut Alfieri, keputusan untuk memulangkan Paus Fransiskus dilakukan setelah adanya perbaikan medis yang stabil dan cepat pada kondisi klinisnya serta membaiknya prognosis atas penyakit yang diderita selama ini.
Saat memberikan keterangan pada Sabtu (22/3/2025), Dokter Alfieri didampingi oleh dokter pribadi Paus, Dokter Sergio Carbone.
Dokter Alfieri menegaskan bahwa pneumonia bilateral yang diderita Paus telah berhasil diobati, tetapi butuh waktu untuk pemulihan total.
Karena itu, Paus diberi resep setidaknya 2 bulan masa pemulihan, di mana Paus akan menerima perawatan medis dan mengambil waktu istirahat yang cukup.
Alfieri mencatat bahwa kesehatan Paus terus membaik, dan harapannya adalah segera dapat kembali bekerja. Namun, dia menggarisbawahi, hal itu bukan berarti Paus Fransiskus dapat segera bertemu dengan orang-orang dan kelompok-kelompok seperti yang dilakukannya sebelumnya.
Dia juga menegaskan bahwa selama masa itu Paus mengalami dua episode kritis, yang mana hidupnya dalam bahaya.
Paus sempat menjalani perawatan melalui ventilasi mekanis non-invasif dan terapi oksigen aliran tinggi.
Menurut Alfieri, “kehilangan suara” sementara setelah pneumonia bilateral dan pengobatannya adalah hal yang normal. Paus Fransiskus juga tidak menderita diabetes.
Saat ditanya seperti apa kehidupan Paus saat kembali ke rumah, Alfieri mengatakan dengan terapi rehabilitasi yang terus berjalan, harapannya bisa segera kembali beraktivitas seperti biasa.
Sambil menunjukkan bahwa selama berada di rumah sakit, dokter tersebut mengatakan Paus Fransiskus selalu mengikuti perkembangan peristiwa terkini, baik yang berkaitan dengan gereja maupun politik, dan – seperti yang telah kita lihat – terus mendedikasikan dirinya pada kegiatan kerja.
Dia senang bisa pulang, tegasnya, dan seperti yang disetujui semua dokter, “cara terbaik untuk pulih adalah dengan melakukannya di rumah.”
