Bisnis.com, JAKARTA – Ukraina mengeklaim telah menyerang kilang minyak di dekat Moskow serta fasilitas di wilayah Oryol, Rusia, yang merupakan bagian dari sistem pipa Druzhba yang menyalurkan minyak ke Eropa.
Melansir Reuters, Rabu (12/3/2025), Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan bahwa pengiriman minyak mentah melalui pipa tersebut dihentikan sementara setelah serangan drone Ukraina terhadap stasiun pengukur.
"Ledakan...tercatat di area stasiun produksi Steel Horse di wilayah Oryol, Rusia, yang mengelola proses teknologi untuk pipa minyak Druzhba," kata Staf Umum Kyiv dalam pernyataan resminya.
Mereka menambahkan bahwa fasilitas tersebut merupakan "komponen penting dalam pasokan minyak ke terminal pelabuhan Ust-Luga di wilayah Leningrad."
Pejabat Rusia mengatakan bahwa serangan drone Ukraina ke Moskow kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah, menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan penutupan sementara di empat bandara ibu kota.
Hongaria mengimpor sebagian besar minyak mentahnya melalui pipa Druzhba, yang mengalirkan minyak Rusia melalui Belarus dan Ukraina menuju Hongaria serta Slovakia.
Baca Juga
Serangan ini terjadi sebelum Ukraina setuju untuk menerima proposal gencatan senjata AS selama 30 hari dan untuk mengambil langkah-langkah untuk memulihkan perdamaian yang tahan lama setelah invasi Rusia.
Menurut pernyataan bersama AS-Ukraina pada hari, kedua belah pihak yang bertemu di Arab Saudi juga sepakat untuk menyelesaikan sesegera mungkin kesepakatan komprehensif untuk mengembangkan sumber daya mineral penting Ukraina.
Di sisi lain, wilayah Dnipro di Ukraina timur juga menjadi sasaran serangan drone skala besar, menurut laporan kepala wilayah setempat.
Dalam pernyataannya di Telegram, Serhiy Lysak mengungkapkan bahwa sebuah fasilitas infrastruktur terbakar akibat serangan tersebut, namun belum ada informasi mengenai korban luka.
Ia juga melaporkan bahwa dua rumah mengalami kerusakan akibat dampak ledakan.