Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prancis, Jerman, hingga Inggris Dukung Skema Rekonstruksi Gaza Versi Arab

Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris menyatakan dukungannya terhadap rencana rekonstruksi Gaza yang didukung oleh negara-negara Arab.
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem
Warga Palestina berjalan untuk kembali ke pemukiman mereka di sisi timur Khan Younis setelah pasukan Israel menarik diri dari daerah tersebut, di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, 30 Juli. REUTERS/Mohammed Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris menyatakan dukungannya terhadap rencana rekonstruksi Gaza yang didukung oleh negara-negara Arab. Pembangunan ini diperkirakan akan menelan biaya US$53 miliar dan bertujuan menghindari pengusiran warga Palestina dari wilayah tersebut.

"Rencana tersebut menunjukkan langkah realistis untuk rekonstruksi Gaza dan menjanjikan, jika diimplementasikan, perbaikan cepat dan berkelanjutan terhadap kondisi kehidupan yang sangat buruk bagi warga Palestina di Gaza," kata para menteri dalam pernyataan bersama, dilansir dari Reuters, Sabtu (8/3/2025).

Rencana yang dinisiasi oleh Mesir dan diadopsi oleh para pemimpin Arab pada Selasa ini telah ditolak oleh Israel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang telah mengajukan visinya sendiri untuk mengubah Jalur Gaza menjadi 'Riviera Timur Tengah'.

Proposal Mesir tersebut mencakup pembentukan komite administratif yang terdiri atas para teknokrat Palestina independen dan profesional yang akan dipercayakan untuk mengelola Gaza setelah berakhirnya perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas.

Komite ini akan bertanggung jawab atas pengawasan bantuan kemanusiaan dan mengelola urusan di Jalur Gaza untuk sementara waktu di bawah pengawasan otoritas Palestina.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh keempat negara Eropa pada Sabtu (8/3/2025) menyebutkan bahwa mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan inisiatif Arab. Mereka juga mengapresiasi 'sinyal penting' yang telah dikirimkakan oleh negara-negara Arab dengan mengembangkan rencana tersebut.

Pernyataan itu juga menegaskan bahwa Hamas tidak boleh lagi memerintah Gaza atau menjadi ancaman bagi Israel lagi. Keempa negara menyatakan bahwa mereka mendukung peran sentral otoritas Palestina dan pelaksanaan agenda reformasinya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper