Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini yang Akan Dilakukan Donald Trump setelah Ambil Alih Jalur Gaza

Presiden AS, Donald Trump, mengatakan bahwa akan mengambil alih Gaza dalam waktu dekat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Donald Trump sebelum menandatangani Kesepakatan Abraham, yang menormalkan hubungan antara Israel dan beberapa negara tetangganya di Timur Tengah dalam penataan ulang strategis negara-negara Timur Tengah terhadap Iran, di Gedung Putih, AS, 15 September 2020./REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam jumpa pers bersama dengan PM Israel Netanyahu, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan mengambil alih dan memiliki wilayah kantong Palestina di Gaza.

Rencana Trump mengambil alih Gaza bukan tanpa alasan. Orang no.1 di AS tersebut rencananya akan membersihkan wilayah tersebut dari bom dan senjata berbahaya yang ada di sana.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan pekerjaan di sana juga. Kami akan memilikinya. Dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi ini," kata Trump dalam pernyataannya yang kontroversial pada hari Selasa.

Menurut laporan JTA, Usulan untuk mengambil alih kendali Gaza didasarkan pada upaya Trump untuk membujuk negara-negara Timur Tengah agar menerima warga Palestina dari Gaza.

Bukan hanya itu, Trump juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menciptakan pembangunan ekonomi yang akan menyediakan lapangan kerja dan perumahan dalam jumlah tak terbatas bagi penduduk di wilayah tersebut.

Ia juga mengatakan akan mengunjungi Gaza dalam perjalanan ke wilayah tersebut. Meski demikian, belum diketahui pasti kapan tanggalnya.

Gagasan yang diajukan Trump belum pernah diajukan secara serius sebelumnya

Pemerintahan Biden telah mendorong Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat untuk mengambil peran utama dalam mengatur situs tersebut.

Namun gagasan tersebut sebelumnya ditolak oleh PM Israel Benjamin Netanyahu.

Selain itu, negara-negara tetangga Israel menolak gagasan untuk mengurangi jumlah penduduk Gaza, dan secara historis mendukung Palestina yang memerintah Gaza.

Menanggapi apakah Amerika Serikat memiliki hak untuk mengambil alih Gaza, Trump mengatakan ia melihat Amerika Serikat mengendalikan wilayah tersebut dalam jangka panjang.

Ia juga mengatakan Amerika Serikat akan membuat pengumuman mengenai aneksasi Tepi Barat oleh Israel dalam empat minggu ke depan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper