Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan rencana pemindahan warga Palestina dari Gazake negara-negara tetangga seperti Mesir dan Yordania. Usulan kontroversial ini sebelumnya ditolak oleh pemerintahan mantan Presiden Joe Biden.
Berbicara kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan menuju Miami, Trump mengatakan bahwa ia telah membahas masalah ini lewat sambungan telepon dengan Raja Abdullah II dari Yordania. Ia juga berencana untuk berbicara dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Minggu (26/1).
Trump mengatakan, usulan pemindahan warga Palestina di Gaza bisa bersifat sementara atau jangka panjang.
"Saya juga ingin Mesir menerima warga. Saya akan berbicara dengan Jenderal Al-Sisi besok. Saya ingin Mesir menerima warga. Dan saya ingin Yordania menerima warga," ujar Trump dilansir dari Antara, Senin (27/1/2025).
Adapun, pemerintahan Biden menolak ide relokasi warga Gaza ke luar wilayah tersebut. Sebaliknya, mereka mendukung kembalinya warga Gaza ke rumah mereka setelah tercapainya perdamaian dan solusi dua negara.
Perang genosida yang dilancarkan Israel telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023.
Baca Juga
Sejak 19 Januari, gencatan senjata diberlakukan untuk memberikan jeda bagi warga sipil di Gaza. Namun, Trump pekan lalu menyatakan bahwa dia tidak yakin gencatan senjata itu akan bertahan lama.
"Itu bukan perang kita. Itu perang mereka. Menurut saya, pihak lain sudah sangat lemah," ujar Trump kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih.