Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Deretan Janji Donald Trump Begitu Dilantik Jadi Presiden AS

Donald Trump akan segera mengambil kebijakan strategis begitu diambil sumpah jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menggantikan Joe Biden.
Presiden terpilih AS Donald Trump berpidato dalam acara malam pelantikan di Capital One Arena, Washington, DC, AS, pada hari Minggu, 19 Januari 2025. /Bloomberg-Al Drago
Presiden terpilih AS Donald Trump berpidato dalam acara malam pelantikan di Capital One Arena, Washington, DC, AS, pada hari Minggu, 19 Januari 2025. /Bloomberg-Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih Donald Trump akan segera mengambil kebijakan strategis begitu diambil sumpah jabatannya sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) menggantikan Joe Biden.

Adapun, perhelatan pelantikannya itu akan diselenggarakan secara indoor di dalam ruangan Rotunda Gedung Capitol AS, Washington DC. Untuk diketahui, ini merupakan upacara pelantikan kedua Donald Trump sebagai Presiden AS.

Mengutip dari US News pada Senin (20/1/2025), Donald Trump telah berjanji melakukan berbagai hal di hari pertama kerjanya seperti mengakhiri perang Rusia di Ukraina, menindak tegas imigrasi ilegal, bahkan ada hari di mana dia menyebut dirinya sebagai “diktator”.

Meski demikian, beberapa janji tersebut mungkin terlihat lebih realistis dibandingkan dengan yang lainnya. Rencana dari janji ini menunjukkan prioritas Trump jika kembali ke Gedung Putih (The White House).

Berikut Janji-janji Trump di Hari Pertama Kerja:

1. Deportasi Massal dan Reformasi Imigrasi

Pada 28 Oktober  2024 kemarin saat Donlad Trump berkampanye di Madison Square Garden, New York, dia menyebut akan meluncurkan program deportasi terbesar dalam sejarah Amerika untuk mengeluarkan para kriminal.

“Kami akan menyelamatkan setiap kota dan desa yang telah dirusak, dan kami akan memasukkan para penjahat ke penjara sebelum mengusir mereka secepat mungkin,” ujarnya dalam kampanye tersebut, seperti dikutip dari US News, Senin (20/1/2025).

Trump akan menggunakan aparat penegak hukum lokal dan garda nasional untuk mendukung programnya itu. Kemudian, dia juga berencana mencari solusi bagi imigran yang dibawa secara ilegal ke AS saat masih anak-anak.

Lebih lanjut, dia ingin mengakhiri pemberian kewarganegaraan otomatis bagi bayi yang lahir di AS terlepas dari status hukum orang tua mereka, meski juga praktik ini dilindungi oleh Amandemen ke-14 Konstitusi.

“Kita harus mengubahnya, mungkin melalui tindakan eksekutif,” tambahnya,” tutur Trump.

2. Pengeboran, Pengerboran, dan Pengeboran

Presiden AS ke-45 ini turut berjanji mengatasi inflasi dengan meningkatkan pengeboran minyak, gas, dan mencabut regulasi energi bersih. Dia memandang regulasi tersebut hanya menaikkan harga barang.

“Pada hari pertama, saya akan mengakhiri mandat kendaraan listrik dari Kamala [Harris] dan menghentikan ‘penipuan hijau’ ini selamanya,” kata Trump saat Oktober lalu.

Tak hanya itu, dia juga menyatakan akan mencabut proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai melalui perintah eksekutif dan menyetujui izin pengeboran federal serta proyek pipa yang tertunda.

3. Jack Smith dan Pengampunan untuk Perusuh 6 Januari

Donald Trump menyebut dirinya tidak akan meminta calon jaksa agung barunya, Pam Bondi untuk menyelidiki penasihat khusus AS Jack Smith atau seorang jaksa yang mengajukan dua kasus federal terhadap Trump. Kendati demikian, dia juga tidak ingin menghentikannya.

Dia pun berjanji akan memberikan pengampunan kepada para perusuh yang menyerang Gedung Capitol, AS pada 6 Januari 2021 lalu. Menurut Departemen Kehakiman, lebih dari 1.500 orang telah didakwa atas serangan Capitol tersebut.

“Mereka telah menderita cukup lama. Saya kemungkinan besar akan memberikan pengampunan dengan cepat,” ujar Trump.

4. Mengakhiri Perang di Ukraina

Pada masa pemerintahan Biden, Trump seringkali mengkritik bantuan AS ke Ukraina dan dia mengatakan akan mengakhiri perang Rusia-Ukraina, bahkan sebelum dilantik.

Dia mengaku sedang mencoba untuk mengakhirinya, tetapi tak bisa secara sepihak mengkahiri perang antara dua negara itu. Namun, dia dapat memfasilitasi negosiasi damai.

“Saya sedang mencoba untuk mengakhirinya,” ujarnya dan dia enggan menjelaskan detail komunikasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper