Bisnis.com, JAKARTA - Menlu RI Sugiono dengan tegas menyatakan dukungan terhadap Palestina dalam konflik yang terjadi dengan Israel.
Dalam pidatonya dalam Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2025 pada Jumat (10/1/2024), ia mengatakan kekejaman Israel telah berlangsung selama 460 hari.
Konflik tersebut menyebabkan jutaan rakyat Palestina meninggal dunia dan harus pergi mengungsi dari wilayahnya sendiri.
"Indonesia berkomitmen untuk mendukung rakyat Palestina dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan mendukung UNRWA," kata Sugiono.
Menurutnya hukum internasional harus dipatuhi tanpa ada standar ganda yang disematkan kepada negara tertentu.
"Indonesia menyambut fatwa hukum Mahkamah Internasional dan mendesak akuntabilitas Israel di depan hukum internasional," lanjutnya.
Baca Juga
Menurutnya perlu diberlakukan gencatan senjata oleh Israel, di mana Indonesia juga akan mendukung kemerdekaan untuk masyarakat Palestina.
"Solusi dua negara harus diimplementasikan sesuai parameter internasional, di mana gencatan senjata dan negara Palestina yang merdeka adalah kunci,"
Indonesia pun siap mengirimkan UN Peacekeepers apabila DK PBB menyetujui usulan tersebut.
Sugiono juga menyebut bahwa perang yang terjadi di Ukraina-Rusia ikut menjadi perhatian Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.
Prabowo mendorong kedua negara melakukan perundingan untuk segera memiliki kesepatan yang diinginkan.
"Semua ini adalah esensi dari diplomasi Indonesia yang tidak hanya menjembatani, tapi manivestasi dari kepemimpinan Presiden Prabowo yang berani dan inovatif,"
Sebelumnya, Sugiono juga berbicara mengenai konflik yang terjadi di berbagai negara. Menurutnya hampir tidak ada kawasan yang sepenuhnya terbebas dari konflik dan ketegangan geopolitik, tak terkecuali di Indonesia.
"Indonesia tidak immune terhadap berbagai tantangan, ancaman, hambatan ke depan. Di tahun 2025 ini, banyak tantangan strategis bagi pembangunan bangsa. Dunia dihadapkan dengan berbagai krisis yang saling berkaitan atau poly crisis,"
Dia mengatakan poly crisis terjadi dari Timur Tengah hingga Eropa, dari Afrika hingga Amerika dan Karibia. Menurutnya, hampir tidak ada kawasan di dunia yang terbesar dari konflik dan ketegangan.
Selanjutnya, Sugiono mengingatkan di Asia juga tidak luput dari berbagai ketegangan dan konflik yang bisa berkembang ke konflik yang terbuka, dengan rivalitas geopolitik yang semakin meruncing.
Adapun, Sugiono juga menyebut soal perang saudara akibat ketegangan yang terjadi di Myanmar yakni nasib pengungsi rohingnya.
"Hal itu memberikan dampak luas ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia," imbuhnya.
Di saat yang sama, politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan bahwa dunia tengah mengalami krisis iklim yang nyata.
“Yang jika tidak ada aksi yang dilakukan, suhu bumi akan naik di atas 1,5 celsius dalam beberapa tahun ke depan,” ujarnya.
Terlebih, lanjutnya, dunia juga juga tengah menghadapi krisis pangan, energi, dan air yang bisa memperburuk kondisi kerawanan global, mengancam keselamatan jiwa, dan memberi dampak yang besar terhadap kepentingan dunia.