Jubir Kemlu tersebut juga memastikan bahwa Presiden Prabowo berkesempatan untuk melakukan pertemuan singkat dengan seluruh ketua delegasi lain menjelang dan setelah konferensi, termasuk dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Prabowo dan Erdogan melakukan pertemuan dalam situasi yang bersahabat. Bahkan keduanya duduk berdekatan pada acara makan siang yang diselenggarakan setelah berakhirnya KTT.
Isi Pidato Prabowo di KTT D-8
Dalam pidatonya di KTT D-8, Prabowo menegaskan pentingnya persatuan dan kerja sama antarnegara Muslim. Ia menyoroti lemahnya solidaritas antarnegara Muslim pada sejumlah isu, seperti perdamaian dan kemanusiaan.
“Kita harus melihat realitas dari situasi ini. Kita selalu menyatakan dukungan untuk Palestina, Suriah, tapi dukungan yang seperti apa?” ucap Prabowo pada Kamis (19/12) dikutip dari setkab.go.id.
Prabowo menilai bahwa dukungan harus dilakukan dalam bentuk nyata untuk menciptakan perubahan.
“Ketika saudara kita kesusahan, kita memberikan pernyataan dukungan dan mengirimkan bantuan kemanusiaan. Maaf ini opini saya, tapi mari kita lihat realitasnya. Kita harus bekerjasama, menyamakan suara, dan tidak terpecah belah,” lanjutnya.
Baca Juga
Pada kesempatan tersebut,Prabowo juga mengkritik strategi devide et impera yang masih melemahkan solidaritas antarnegara Muslim. Ia menyebut konflik internal di beberapa negara Muslim menjadi contoh nyata adanya konflik internal di antara sesama.
“Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama? Mari kita jujur kepada rakyat kita,” katanya.
Kepala Negara Indonesia tersebut menilai dunia internasional terlihat tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, menurutnya isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim.
“Hak asasi manusia bukan untuk orang Muslim. Ini kenyataannya, sangat menyedihkan. Mari kita kerjakan apa yang kita bisa, tapi tetap lihat realitanya dan jujur dengan diri kita sendiri,” lanjutnya.
Di akhir pidatonya, ia menyerukan persatuan dan komitmen Indonesia untuk negara-negara muslim lain.
“Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerjasama,” tandasnya.