Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Terpilih AS, Donald Trump, telah memberikan undangan spesial untuk Presiden China, Xi Jinping.
Laporan CBS News menyebut jika undangan spesial itu diberikan agar Xi Jinping menghadiri pelantikan Trump pada 20 Januari 2025 mendatang.
Laporan menunjukkan bahwa Trump menyampaikan undangan tersebut pada awal November setelah pemilihan, meskipun hingga tanggapan Xi masih belum jelas.
Juru bicara kedutaan Tiongkok di Washington belum memberikan tanggapan langsung terkait hal ini. Jika Xi menerimanya, maka itu akan menjadi hal besar bagi kelanjutan hubungan AS dan China.
Sebagaimana diketahui, pemerintahan presiden terpilih sedang bersiap untuk menyambut berbagai pemimpin internasional di Capitol pada bulan Januari 2025 mendatang.
CBS News melaporkan bahwa Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang menjaga hubungan baik dengan Trump dan baru-baru ini mengunjunginya di Mar-a-Lago, juga belum mengonfirmasi kehadirannya.
Baca Juga
Juru bicara transisi Trump Karoline Leavitt mengatakan jika sejumlah pemimpin dunia akan bertemu dengan Trump dan berharap presiden baru bisa memulihkan kondisi dunia yang belakangan banyak perang.
"Para pemimpin dunia mengantre untuk bertemu dengan Presiden Trump karena mereka tahu dia akan segera kembali berkuasa dan memulihkan perdamaian melalui kekuatan Amerika di seluruh dunia," katanya.
Trump vs China
Sebenarnya, hubungan Trump dengan China tak baik-baik amat belakangan ini. Trump baru-baru ini mengeluarkan peringatan tentang peningkatan tarif impor dari Tiongkok.
Pemerintah AS telah menetapkan tanggal 19 Januari, satu hari sebelum pelantikan Trump, sebagai batas waktu bagi ByteDance, perusahaan induk TikTok di Tiongkok, untuk menjual platform tersebut atau menghadapi larangan AS.
CBS News melaporkan bahwa TikTok melanjutkan perjuangan hukumnya melawan larangan tersebut, dan setelah kalah dalam upaya pemblokirannya baru-baru ini, kini membawa kasus tersebut ke Mahkamah Agung.
Trump meraih kemenangan politik yang signifikan dengan mengamankan 295 suara elektoral dalam pemilihan presiden 2024, mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris, yang memperoleh 226 suara.
emenangan ini menjadikan Trump presiden kedua dalam sejarah AS yang menjabat tidak berturut-turut, setelah masa jabatan presiden Grover Cleveland pada tahun 1884 dan 1892.
Masa jabatan Trump sebelumnya sebagai Presiden AS berlangsung dari tahun 2016 hingga 2020.