Bisnis.com, JAKARTA — Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut situasi Suriah kacau dan tidak mau mengintervensi atau terlibat dalam konflik ini.
Mengutip dari akun X @realDonaldTrump pada Senin (9/12/2024), Trump berkata demikian lantaran Suriah dianggapnya bukan sekutu AS. Dengan demikian, katanya, hal tersebut bukanlah perjuangan AS.
“Bagaimanapun, Suriah kondisinya kacau, tetapi bukan sekutu kita, dan Amerika Serikat tidak boleh terlibat dengan ini. Ini bukan perjuangan kita. Biarkan situasi berkembang dengan sendirinya. Jangan terlibat!” tulis Trump dalam cuitan X tersebut.
Sebelum itu, Presiden AS ke-45 ini menyoroti bahwa para pejuang oposisi di Suriah telah berhasil mengambil alih banyak kota dengan serangan terkoordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dikatakan Trump, bahkan mereka sekarang sudah berada di pinggiran ibu kota Suriah, Damaskus dan terlihat bersiap untuk menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.
Dia turut mengemukakan, Rusia yang telah melindungi Suriah selama bertahun-tahun pun nampaknya tidak bisa menghentikan hal ini, karena tengah sibuk dengan perang di Ukraina yang telah mengakibatkan kehilangan lebih dari 600 ribu tentara.
Baca Juga
“Situasi ini juga mengingatkan pada kegagalan mantan Presiden Obama untuk menepati janjinya mengenai "Garis Merah" di Suriah, yang akhirnya membuka jalan bagi campur tangan Rusia,” kata Trump.
Lebih lanjut, Trump mengemukakan sama seperti Assad, mungkin kini Rusia juga dipaksa keluar dari Suriah dan mungkin ini menjadi hal baik bagi Suriah sendiri.
“Namun, kini Rusia, seperti Assad, mungkin dipaksa keluar. Meski kehadiran Rusia di Suriah sebelumnya tidak banyak memberikan keuntungan, kecuali untuk mempermalukan Obama, kepergian mereka mungkin menjadi hal yang terbaik,” tandasnya.
Rezim Bassar Al-Assad Tumbang
Pemberontakan terjadi di Suriah menyebabkan Presiden Bashar al-Assad dilaporkan meninggalkan Damaskus pada Minggu (8/12/2024).
Kepergian Al-Assad menjadi tanda tumbangnya rezim berkuasa selama puluhan tahun. Para pemberontak bahwan menduduki istana kepresidenan hingga menghancurkan patung-patung milik Presiden Al-Assad.
Melansir Reuters, dua perwira tinggi militer Suriah menyebut Assad terbang keluar Damaskus menuju destinasi yang belum diketahui. Para pemberontak pun menyatakan kota tersebut "bebas dari Tiran Bashar al-Assad".
Selama berkuasa, Assad menikmati dukungan persenjataan dari Rusia dan Iran guna mengalahkan pemberontak selama bertahun-tahun terjadinya perang saudara. Namun Assad tak pernah mengalahkan mereka sepenuhnya.