Bisnis.com, RIO DE JANEIRO -- Presiden Prabowo Subianto meminta bantuan Perdana Menteri India (PM) Narendra Modi untuk membantu proses keanggotaan RI di BRICS.
Hal itu disampaikan Prabowo dalam pertemuan bilateral dengan Modi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11/2024).
"We also would like your assistance for our efforts to join BRICS [Kami juga memohon bantuan anda untuk usaha kami dalam bergabung ke BRICS]," ujarnya kepada Modi pada saat pertemuan bilateral di Museu de Arte Moderna, Rio de Janeiro, Brasil.
Untuk diketahui, negara-negara yang menjadi anggota BRICS meliputi Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab. Brasil, Rusia, India dan China juga merupakan negara G20.
Pada Oktober 2024 atau tak lama setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden, dia mengutus Menteri Luar Negeri Sugiono untuk menyatakan keinginan RI bergabung ke BRICS pada KTT yang diselenggarakan di Kazan, Rusia.
Keinginan Prabowo untuk RI bergabung ke BRICS juga telah disampaikan ketika bertemu dengan pengusaha Brasil di Indonesia-Brasil Business Forum, Minggu (17/11/2024).
Baca Juga
"Saya mengirim Menteri Luar Negeri saya untuk terbang langsung ke Kazan untuk menghadiri KTT BRICS, yang tidak dapat saya hadiri. Jadi menurut saya organisasi BRICS dengan huruf B yang melambangkan Brasil menunjukkan keunggulan dalam pembangunan global," ujarnya di Hotel Copacabana Palace.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Indonesia menyampaikan keinginan untuk bergabung ke dalam BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia (24/10/2024).
Dengan pengumuman tersebut, proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS telah dimulai.
Menteri Luar Negeri Sugiono memaparkan bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Namun, dia juga menegaskan hal ini bukan berarti Indonesia akan memihak satu kubu tertentu.