Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang perjanjian mengenai kemitraan strategis antara negaranya dengan Korea Utara.
Mengutip Reuters, perjanjian tersebut mencakup mengenai ketentuan pertahanan bersama. Hal ini diketahui berdasarkan dekrit yang diterbitkan pada Sabtu waktu setempat (9/11/2024).
Adapun, kesepakatan tersebut telah ditandatangani oleh Putin dan Presiden Korea Utara, Kim Jong un, pada Juni 2024 lalu setelah pertemuan di Pyongyang. Keduanya menyerukan untuk saling membantu jika terjadi serangan bersenjata.
Sebagai informasi, perjanjian tersebut telah memperkuat hubungan antara dua negara sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2024.
Di lain sisi Korea Selatan dan negara-negara Barat lainnya mengatakan bahwa Korea Utara telah memasok persenjataan ke Rusia. Pakar forensik Ukraina mengatakan mereka telah menemukan jejak senjata tersebut di lokasi serangan Rusia.
Kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Kamis (7/11/2024) bahwa Korea Utara telah mengirim 11.000 tentara ke Rusia, dan beberapa dari mereka mengalami korban jiwa dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia bagian selatan. Rusia belum mengonfirmasi kehadiran pasukan Korea Utara.
Baca Juga
Dunia Gonjang-ganjing, Xi Jinpin Pastikan Rusia-China Tetap Solid
Bahkan, sebelumnya Xi Jinping juga sempat mengatakan bahwa Putin bahwa saat ini dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi selama seratus tahun. Situasi internasional juga diliputi kekacauan.
Namun, meski demikian, Xi meyakini bahwa ‘kekacauan’ tak akan terjadi dalam hubungan China dan Rusia.
"Namun saya sangat yakin bahwa persahabatan antara China dan Rusia akan terus berlanjut dari generasi ke generasi, dan tanggung jawab negara-negara besar terhadap rakyatnya tidak akan berubah,” tutur Xi di kota Kazan, Rusia, saat pembukaan KTT BRICS, yang dikutip dari Reuters pada Rabu (23/10/2024).
Putin menyebut Xi sebagai “teman baik” dan mengatakan bahwa kemitraan dengan China adalah kekuatan untuk stabilitas di dunia.
“Kerja sama Rusia-China dalam urusan dunia adalah salah satu faktor penstabil utama di panggung dunia,” tutur Putin.
Mereka juga berniat untuk lebih meningkatkan koordinasi di semua platform multilateral untuk memastikan keamanan global dan tatanan dunia yang adil.