Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Buka-Bukaan Soal Dampak Pilpres AS ke Ekonomi Indonesia

Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah turut mengawasi perjalanan Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Selasa (22/10/2024). - BISNIS/ Ni Luh Anggela.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta, Selasa (22/10/2024). - BISNIS/ Ni Luh Anggela.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah turut mengawasi hasil  Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

Airlangga menyebut bahwa situasi global masih dalam keadaan tidak baik-baik saja, sehingga setiap Negara saling memperhatikan peralihan estafet kepemimpinan Negara dengan maksud melihat kebijakan yang bakal diambil oleh masing-masing pemimpin Negara ke depan.

“Jadi seluruh dunia masih melihat bahwa global belum baik-baik saja. Sehingga kita juga harus memperhatikan perkembangan kekuatan ekonomi di negara-negara lain,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Misalnya, dia mengatakan salah satu kondisi ekonomi yang menjadi perhatian dari kandidat Calon Presiden AS adalah untuk mengatasi kelas menengah yang terancam menjadi kalangan miskin.

Airlangga melanjutkan bahwa upaya untuk mengangkat kelas menengah yang dilakukan pemerintahan AS turut diperhatikan oleh pemerintahan Presiden PRabowo Subianto mengingat terdapat dampak yang dirasakan oleh masyarakat Tanah Air, yaitu mengurangi permintaan dari produk-produk ekspor Indonesia.

“Bagi indonesia, tentu kelas menengah AS yang turun akan mengurangi demand terhadap produk-produk indonesia. Nah kami ketahui Indonesia dan seperti negara Asean yang lain, [perekonomiannya] mengandalkan konsumsi di Eropa, konsumsi di China, maupun konsumsi di Amerika Serikat,” tuturnya.

Oleh sebab itu, Airlangga mengaku bahwa pemerintah bakal memperhatikan segala kebijakan perekonomian yang ditawarkan masing-masing kandidat. Mengingat setiap kebijakan pemimpin Negara juga terkait dalam keadaan perekonomian dunia.

“Sehingga tentu perlu kami perhatikan agar ekonomi dunia kembali sebelum pra-pandemi, pra-pandemi kan pertumbuhannya relatif tinggi di atas 6 persen, sekarang kan masih rata-rata di 3 persen,” pungkas Airlangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper