Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Seputar Pilpres AS 2024: Jadwal, Sistem, dan Hasil Survei Trump vs Harris

Berikut rangkuman jadwal, sistem, hingga hasil survei terbaru terkait Pilpres 2024 Amerika Serikat.
Seorang pemilih memegang stiker Saya Telah Memilih di kantor pusat Pemilu King County di Renton, Washington, Amerika Serikat pada Senin (28/10/2024). / Bloomberg-David Ryder
Seorang pemilih memegang stiker Saya Telah Memilih di kantor pusat Pemilu King County di Renton, Washington, Amerika Serikat pada Senin (28/10/2024). / Bloomberg-David Ryder

Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat akan melakukan pemilihan presiden (pilpres) pada 5 November 2024. Bisnis telah merangkum jadwal, sistem, hingga hasil survei terbaru terkait Pilpres 2024 Amerika Serikat.

Sebagai negara dengan sistem demokrasi modern tertua sekaligus negara dengan perekonomian terbesar di dunia, hasil Pilpres 2024 Amerika Serikat (AS) akan berpengaruh secara global—baik secara ekonomi maupun politik. Warga AS akan memilih presiden dan wakil presiden untuk empat tahun ke depan.

Dalam Pilpres 2024 ini, tersisa dua calon presiden AS yaitu Donald Trump dan Kamala Harris. Trump merupakan kandidat dari Partai Republik dan Harris adalah calon dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, Trump sudah sempat menjadi orang nomor satu di AS periode 2017—2021. Sementara itu, Harris merupakan wakil presiden AS petahana (2021—2024).

Berdasarkan konteks partai dalam perpolitikan AS dewasa ini, Republik lebih dikenal sebagai partai yang mendorong agar peran pemerintah dalam perekonomian dipangkas sehingga mendukung pengurangan pajak. Sebaliknya, Demokrat dikenal sebagai partai yang mendorong penguatan peran pemerintah dalam layanan sosial sehingga cenderung mendukung peningkatan pajak.

Jadwal Pilpres AS 2024

Berdasarkan data yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (Federal Election Commission) AS dan sejumlah sumber lain, terdapat tujuh tahapan penting dalam Pilpres 2024.

Pertama, Januari—Juni 2024: negara-negara bagian AS mengadakan pemilihan pendahuluan (primary) dan kaukus untuk memilih calon-calon presiden dari setiap partai.

Kedua, 15—18 Juli 2024: Konvensi Nasional Partai Republik diadakan di Milwaukee, Wisconsin. Di sini, para delegasi akan secara resmi memilih calon presiden dari Partai Republik.

Ketiga, 19—22 Agustus 2024: Konvensi Nasional Partai Demokrat akan berlangsung di Chicago, Illinois, untuk menominasikan calon resmi dari partai tersebut.

Keempat, September—Oktober 2024: debat calon presiden dan wakil presiden.

Kelima, 5 November 2024: pemungutan suara.

Keenam, Desember 2024: Dewan Pemilih (Electoral College) bertemu dan secara resmi memberikan suara mereka sesuai hasil di tiap negara bagian.

Ketujuh, 20 Januari 2025: pelantikan presiden dan wakil presiden AS periode 2025—2029 berdasarkan hasil Pilpres 2024.

Meski pelantikan baru terjadi pada tahun depan, tetapi hasil dari Pilpres 2024 AS biasanya sudah terproyeksi pada malam hari setelah pemungutan suara.

Sistem Pilpres AS

Notabenenya, Pilpres AS bukanlah 'pemilihan langsung' seperti di Indonesia dengan pendekatan satu orang satu suara. Pilpres di AS menggunakan sistem Electoral College (EC) atau dewan pemilih.

Lalu, apa itu sistem EC? Melansir keterangan situs resmi usa.gov, setiap negara bagian di AS punya beberapa "utusan khusus" yang disebut electors atau perwakilan warga negara bagian untuk memilih presiden.

Jumlah electors tiap negara bagian berbeda-beda, tergantung seberapa besar penduduknya. Contohnya, negara bagian yang penduduknya banyak seperti California akan memiliki lebih banyak electors daripada negara bagian yang penduduknya kecil seperti Wyoming.

Ketika pemungutan suara, warga di negara bagian itu akan 'mencoblos' siapa calon yang mereka suka. Lalu, calon dengan suara terbanyak di negara bagian tersebut akan “diberi” semua electors-nya (kecuali di dua negara bagian yang punya aturan berbeda, seperti Maine dan Nebraska yang menggunakan sistem proporsional).

Artinya, sistem EC menggunakan pendekatan "winner-takes-all" atau pemenang dapat semua. Calon yang mendapat suara terbanyak di satu negara bagian otomatis mendapat seluruh suara electors dari negara bagian itu. Misalnya, jika kandidat A menang di California, maka semua 55 electors dari California diberikan ke kandidat A.

Setelah semua negara bagian selesai milih, electors dari semua negara bagian berkumpul dan menghitung siapa calon yang mendapat suara terbanyak dari semua electors di seluruh negeri. Akhirnya, calon yang memiliki lebih dari setengah jumlah electors (minimal 270 dari total 538 electors) akan menjadi presiden AS.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper