Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dunia Gonjang-ganjing, Xi Jinpin Pastikan Rusia-China Tetap Solid

Presiden Xi Jinping mengatakan China dan Rusia tetap solid meskipun dunia mengalami gonjang-ganjing akibat konflik geopolitik.
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 20 Maret 2023. Sputnik/Sergei Karpukhin/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa situasi internasional saat ini gonjang-ganjing. Namun, kemitraan China dan Rusia akan terus berlanjut, dari generasi ke generasi. 

Xi mengatakan kepada Putin bahwa saat ini dunia sedang mengalami perubahan yang belum pernah terjadi selama seratus tahun. Situasi internasional juga diliputi kekacauan. Namun, ia meyakini bahwa ‘kekacauan’ tak akan terjadi dalam hubungan China dan Rusia.

"Namun saya sangat yakin bahwa persahabatan antara China dan Rusia akan terus berlanjut dari generasi ke generasi, dan tanggung jawab negara-negara besar terhadap rakyatnya tidak akan berubah,” tutur Xi di kota Kazan, Rusia, saat pembukaan KTT BRICS, yang dikutip dari Reuters pada Rabu (23/10/2024). 

Sebelumnya, Xi dan Putin pada Mei 2024 menjanjikan “era baru” kemitraan China dan Ukraina, dua rival terkuat Amerika Serikat (AS) yang mereka gambarkan sebagai kekuatan besar era Perang Dingin yang agresif dan menyebabkan kekacauan di seluruh dunia.

Kemudian, Rusia, yang melancarkan perang melawan pasukan Ukraina yang dipasok NATO, dan China, yang mendapat tekanan dari upaya terpadu AS untuk melawan pertumbuhan kekuatan militer dan ekonominya, semakin menemukan penyebab geopolitik yang sama. 

Rusia dan China, yang menentang anggapan bahwa mereka telah dipermalukan oleh keruntuhan Soviet pada 1991 dan dominasi kolonial Eropa selama berabad-abad atas China, telah berusaha untuk menggambarkan Barat sebagai negara yang mengalami kemunduran.

Sementara itu, AS menganggap China sebagai pesaing terbesarnya dan Rusia sebagai ancaman negara-bangsa terbesarnya, dan Presiden Joe Biden mengatakan negara-negara demokrasi menghadapi tantangan dari negara otokrasi seperti China dan Rusia. 

Biden juga menyebut Xi sebagai "diktator" dan mengatakan Putin adalah "pembunuh" dan bahkan "gila". Komentar Biden telah dikecam oleh China dan Rusia. 

Putin menyebut Xi sebagai “teman baik” dan mengatakan bahwa kemitraan dengan China adalah kekuatan untuk stabilitas di dunia.=“Kerja sama Rusia-China dalam urusan dunia adalah salah satu faktor penstabil utama di panggung dunia,” tutur Putin. 

Mereka juga berniat untuk lebih meningkatkan koordinasi di semua platform multilateral untuk memastikan keamanan global dan tatanan dunia yang adil. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper