Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

UI Bentuk Tim Investigasi untuk Selidiki Gelar Doktor Bahlil Lahadalia

Dewan Guru Besar dan Senat Akademik Universitas Indonesia (UI) akan membentuk tim investigasi terkait gelar Doktor milik Bahlil Lahadalia.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia melambaikan tangan saat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia melambaikan tangan saat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Dewan Guru Besar dan Senat Akademik Universitas Indonesia (UI) sepakat membentuk tim investigasi terkait dengan gelar Doktor dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI kepada Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Untuk diketahui, Bahlil dinyatakan lulus ujian sidang promosi Doktor Kajian Strategi dan Global UI. Bahlil mempresentasikan hasil disertasinya berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia' melalui sidang terbuka. 

Tidak lama setelah sidang terbuka, Rabu (16/10/2024), gelar doktor dan disertasi Bahlil menjadi sorotan. Pada Jumat (18/10/2024), Komite I Dewan Guru Besar UI 2020-2025 menggelar rapat mengenai hal tersebut. Hasilnya, Dewan Guru Besar dan Senat Akademik UI akan melakukan investigasi. 

"Kami bentuk tim investigasi dengan Senat Akademik," ujar Ketua Dewan Guru Besar UI Harkristuti Harkrisnowo melalui pesan singkat kepada Bisnis, Sabtu (19/10/2024). 

Harkristuti mengatakan bahwa tim investigasi itu diisi oleh di antaranya sembilan guru besar UI. Dia mengatakan bahwa proses investigasi akan dimulai "secepat mungkin". 

"A.s.a.p (as soon as possible)," ujar Guru Besar Fakultas Hukum UI itu melalui pesan singkat. 

Di sisi lain, notulen rapat pimpinan Senat Akademik UI yang beredar mengungkap bahwa audit akademik akan dilakukan terhadap SKSG UI. Tim investigasi itu beranggotakan unsur Senat dan Dewan Guru Besar berjumlah ganjil antara lima, tujuh atau sembilan orang. 

Materi yang diaudit di antaranya adalah pemenuhan persyaratan penerimaan Bahlil Lahadalia sebagai mahasiswa S3 di SKSG UI melalui jalur riset (antara lain: syarat S2 dan publikasi sebelumnya); proses belajar mengajar selama di SKSG UI; serta proses riset dan publikasi jurnal internasional. 

"Waktu kerja tim Investigasi sampai tanggal 30 Oktober 2024," demikian dikutip dari hasil notulen rapat tersebut yang ditandatangani oleh Ketua Senat Akademik UI Budi Wiweko. 

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Bahlil melakukan disertasi terkait dengan hilirisasi nikel di Indonesia. Sidang Terbuka Promosi Doktor bagi Bahlil dihadiri oleh Ketut Surajaya sebagi Ketua Sidang, Chandra Wijaya (Promotor), Teguh Dartanto (Ko-Promotor), Athor Subroto (Ko-Promotor), dan lima orang penguji.

Adapun warganet menyoroti lama waktu Bahlil menyelesaikan pendidikan S3 yang tergolong cepat yakni kurang dari dua tahun. 

Berdasarkan penelusuran Bisnis di laman pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil tercatat menjadi mahasiswa S3 di SKSG UI pada 13 Februari 2023. Walhasil, Bahlil hanya membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 8 bulan atau tiga semester untuk menyelesaikan kuliah doktoralnya.

Mantan Menteri Investasi/Kepala BKPM itu pun merespons soal gelar akademiknya yang menuai pro kontra di masyarakat. Dia mengaku belum mengetahui terkait dengan adanya penolakan gelar doktor tersebut. 

Namun Bahlil memastikan bahwa dia melewati mekanisme sebagai mahasiswa program S3 selama empat semester atau dua tahun. 

"Saya nggak tahu ya, itu urusan internal kampus, tanya saja UI. Tapi saya kuliah itu aturan itu mengatakan bahwa minimal S3 itu, saya kan by riset, itu minimal 4 semester, dan saya sudah 4 semester. Saya kuliah, datang, konsultasi, seminar, semuanya datang," kata Bahlil kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (18/10/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper