Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hamas Tuding Israel Halangi Gencatan Senjata di Gaza

Wakil Ketua Biro Politik Hamas di Gaza Khalil Al-Hayya mengatakan Israel masih menghalangi perjanjian gencatan senjata meskipun pihaknya mengaku fleksibel.
Tentara Israel beroperasi selama operasi darat di Jalur Gaza selatan, di tengah konflik Israel-Hamas. REUTERS/Amir Cohen
Tentara Israel beroperasi selama operasi darat di Jalur Gaza selatan, di tengah konflik Israel-Hamas. REUTERS/Amir Cohen

Bisnis.com, JAKARTA – Kelompok Hamas menuding Israel masih menghalangi terjadinya perjanjian gencatan senjata setahun sejak dimulainya perang di Gaza.

Mengutip Reuters pada Senin (7/10/2024), Kepala Perunding Hamas dan juga Wakil Ketua Biro Politik Hamas di Gaza, Khalil Al-Hayya mengatakan Israel masih menghalangi perjanjian gencatan senjata meskipun pihaknya mengaku fleksibel.

Dalam pidato yang ditayangkan di televisi Aqsa milik Hamas pada Minggu (6/10/2024) waktu setempat, Hayya mengatakan meskipun terdapat fleksibilitas dalam perjanjian gencatan senjata yang ditunjukkan oleh Hamas, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pemerintahannya terus menunda dan melemahkan perundingan.

Hayya mengatakan kelompoknya tidak siap untuk memberikan kelonggaran atas tuntutannya agar Israel mengakhiri perang, menarik pasukannya dari Gaza, memulangkan warga yang terpaksa mengungsi ke rumah mereka, dan melakukan kesepakatan tawanan-sandera.

Dia juga menegaskan kembali pendirian kelompok tersebut di balik serangan 7 Oktober terhadap Israel. Menurutnya, serangan tersebut menempatkan perjuangan Palestina sebagai agenda utama dunia.

“Kami dapat mengatakan dengan penuh keyakinan, bahwa perjuangan Palestina telah menjadi perjuangan utama di dunia dan semua pihak kini menyadari bahwa tidak akan ada keamanan dan stabilitas di kawasan kecuali rakyat kami mendapatkan hak-hak mereka sepenuhnya,” kata Hayya.

Adapun. mediator Arab Saudi, Qatar dan Mesir, yang didukung oleh Amerika Serikat, sejauh ini gagal mengakhiri perselisihan antara kedua pihak yang bertikai dan menjadi perantara perjanjian gencatan senjata yang akan mengakhiri perang dan menyebabkan pembebasan sandera Israel dan asing yang ditahan di Gaza serta banyak lainnya. Warga Palestina dipenjara oleh Israel.

Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kegagalan mencapai kesepakatan, dan masing-masing saling menuduh membuat persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi. Netanyahu bersumpah perang hanya akan berakhir jika Hamas berhasil dibasmi.

Hari Senin (7/10/2024) menandai peringatan satu tahun pertama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza. Serangan tersebut terjadi ketika Israel secara tajam meningkatkan kampanyenya melawan kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

Hayya menuduh dunia menerapkan standar ganda terhadap Gaza dan Lebanon, yang menurutnya akan menyebabkan lebih banyak gangguan dan ketidakstabilan di wilayah tersebut.

Hamas menyerang Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Serangan militer Israel berikutnya di Gaza telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza. Hal ini juga telah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah kantong tersebut yang berjumlah 2,3 juta orang mengungsi, menyebabkan krisis kelaparan, dan menyebabkan tuduhan genosida di Pengadilan Dunia yang dibantah oleh Israel.

Para pejabat kesehatan Palestina mengatakan pada hari Minggu bahwa serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan puluhan warga Palestina ketika pasukan Israel mengirim tank ke daerah-daerah di utara wilayah kantong tersebut dan mengeluarkan perintah evakuasi baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper