Bisnis.com, JAKARTA - Sirine pertahanan milik Israel terus berbunyi sepanjang malam saat ibu kota Tel Aviv diserang oleh Iran pada Selasa (1/10/2024).
Setidaknya 200 rudal ditembakkan ke Israel, namun bisa dicegah dengan Iron Dome yang aktif bekerja sepanjang malam.
Iron Dome terbukti mampu menjaga wilayah Israel, hingga tak banyak rudal Iran yang bisa menembus kota.
Diketahui, Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara milik Israel yang diklaim tercanggih di dunia. Sistem pertahanan udara ini bekerja sebagai anti rudal untuk mencegah roket dan artileri jarak pendek.
Iron Dome diciptakan oleh Israel dan Amerika Serikat (AS) pada 2007 untuk melindungi Israel dari serangan balik di Gaza dan Lebanon.
Negara tersebut mulai aktif memakai Iron Dome pada 2011 dan mencegat lebih dari 1.500 target yang diluncurkan ke wilayah Israel.
Baca Juga
Dikutip dari Missile Threat CSIS, Iron Dome terbagi atas tiga elemen utama, yakni pencegat dan peluncurnya yang disebut Tamir, ELM 2084 Multmission Radar (MMR), dan sistem manajemen pertempuran dan kendali senjata (BMC).
Adapun jika ada serangan yang ditujukan kepada Israel, ELM 2084 Multmission Radar (MMR) atau radar akan mendeteksi benda tersebut. Radar canggih ini dapat mendeteksi hal-hal hingga 70 km jauhnya dari 1.100 target.
Menariknya, radar ini juga dapat membedakan antara roket yang mengancam wilayah berpenduduk dan roket yang akan jatuh tanpa membahayakan masyarakat.
Kemudian, setelah objek terdeteksi berbahaya, Iron Dome akan meluncurkan pencegat yang menahan roket musuh dan mendaratkannya di medan kosong. Adapun Iron Dome yang dinamakan Tamir ini memiliki panjang 3 meter, diameter 0,16 meter, dan berat 90 kg saat diluncurkan.
Diketahui, rudal ini menggunakan menggunakan datalink perintah dan pencari radar aktif onboard untuk panduan dan menggunakan hulu fragmentasi berdaya ledak tinggi untuk menghancurkan target.
Israel diprediksi harus mengeluarkan biaya untuk setiap rudal sekitar US$40.000-50.000 atau sekitar Rp627-784 juta.
Selain Iron Dome, Israel juga memiliki balon mata-mata raksasa bernama Sky Dew untuk melindungi wilayah kekuasannya.
Sky Dew merupakan sistem berbentuk balon udara, yang mampu terbang di ketinggian dengan radar dan sistem deteksi untuk memindai jarak jauh ke segala arah.
Alat ini bisa mendetekti penyebaran drone, kapal pesiar, dan rudal jarak jauh.