Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel Bunyikan Alarm Sepanjang Malam, Cegah 200 Rudal Iran Meledak di Tel Aviv

Ratusan rudal ditembakkan Iran ke Tel Aviv, Israel pada Selasa 1 Oktober 2024.
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024./Reuters-Amr Abdallah Dalsh
Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan udara Israel menghantam Ibu Kota Lebanon tersebut pada 29 September 2024./Reuters-Amr Abdallah Dalsh

Bisnis.com, JAKARTA - Israel membunyikan sirine sebagai alarm yang menandakan sitem pertahanan anti-rudal miliknya, Iron Dome, bekerja dengan baik.

Alarm tersebut berbunyi sepanjang malam, saat Iran melancarkan serangan dengan mengirim 200 rudal ke Tel Aviv pada Selasa (1/10/2024).

Serangan ini diberikan kepada Israel sebagai pembalasan atas kampanye Israel melawan sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon pada beberapa waktu lalu.

Mengutip laporan Reuters, militer Israel atau IDF langsung memerintahkan warga segera mencari tempat berlindung di lingkungan yang aman.

Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim 90 persen rudal yang ditembakkan tepat sasaran. Teheran juga memamerkan bahwa pasukannya menggunakan rudal hipersonik Fattah buatan lokal untuk pertama kalinya dalam serangan ke Israel ini.

Mereka memamerkan rentetan rudal balistik yang menargetkan pangkalan udara dan radar militer Israel, termasuk sejumlah aparat keamanan yang merencanakan pembunuhan Haniyeh dan Nasrallah.

Adapun mengutip The Independent, seorang pejabat keamanan Israel mengatakan beberapa rudal Iran menembus pertahanan mereka dan menghantam berbagai bangunan hingga memicu kebakaran.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjanjikan aksi balasan terhadap serangan rudal yang dilancarkan Iran pada Selasa (1/10/2024) waktu setempat.

Sementara itu, Iran mengatakan setiap pembalasan akan dibalas dengan kehancuran besar yang menimbulkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas.

"Iran membuat kesalahan besar malam ini—dan mereka akan membayarnya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters pada Rabu (2/10/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper