Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Guru Honorer Bobol 40 Situs: Kampus hingga Perusahaan Luar Negeri

BAG, guru honorer SD,ditetapkan tersangka dalam kasus pembobolan dan penjualan data milik BKN.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko (kanan) dan Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji usai konferensi di Gedung Bareskrim, Selasa (24/9/2024). JIBI/Anshary Madya Sukma
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko (kanan) dan Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji usai konferensi di Gedung Bareskrim, Selasa (24/9/2024). JIBI/Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, menyampaikan tersangka BAG (25) dalam kasus dugaan ilegal akses dan penjualan data elektronik telah menyebarkan data universitas dan perusahaan swasta luar negeri.

Sebelumnya, BAG selaku guru honorer SD telah ditetapkan tersangka dalam kasus pembobolan dan penjualan data milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Himawan Bayu Aji mengatakan BAG menjual data tersebut ke web breachforum.st melalui akun Topiax.

Total, 40 sistem elektronik yang diduga sudah dibobol oleh BAG.

"Tersangka telah melakukan penyebaran data elektronik yang diunggah pada akun breachforum.st topiax sebanyak 40 sistem elektronik yang tidak hanya milik BKN, namun juga milik salah satu universitas di Amerika, perusahaan swasta di Amerika, Taiwan, Belgia, Inggris, Thailand, Afsel, India dan Hong Kong," ujar Himawan di Bareskrim, Selasa (24/9/2024).

Hanya saja, kata Himawan, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui data-data apa saja yang telah disebarluaskan dan dijual oleh BAG.

Meskipun demikian, khusus data yang telah diambil dari situs satudataasn.bkn.go.id mencapai 6,3 gigabyte.

"Kemudian data yang sudah dipindah, sampai dengan hari ini kita juga masih melakukan penyelidikan forensik terhadap barang bukti yang ada untuk bisa menentukan sebetulnya data-data apa saja pentingnya," tambahnya.

Sebagai tindak lanjut, jenderal polisi bintang satu ini menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan verifikasi dengan menggandeng BKN dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Memang jumlahnya hampir sekitar 6,3 [GB] tetapi apa jenis datanya dan apa saja itu sedang kita verifikasi sehingga nanti itu mungkin berkoodinasi dengan BKN dan BSSN untuk melakukan mitigasi setelah pasca insiden ini," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper