Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri buka suara setelah pimpinan menunjuk pengganti juru bicara (jubir) lembaga tersebut.
Dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Ali mengatakan tidak bisa berkomentar ihwal isu kelembagaan tersebut. Namun, dia mengungkap terdapat informasi bahwa penggantiannya sebagai jubir bersifat mendadak.
"Saya tidak bisa berkomentar soal ini. Info yang saya dapat memang mendadak tapi itu semua tentu sepenuhnya kewenangan pimpinan," ujarnya kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (7/6/2024).
Namun demikian, pejabat KPK berlatar belakang jaksa itu memastikan patuh terhadap aturan tersebut sepanjang proses terkait dilakukan dengan benar.
"Sebagai pegawai saya tentu patuhi aturan sepanjang benar prosesnya karena bagaimanapun KPK itu lembaga Role Model bagi lembaga lain sehingga mesti ada transparansi dalam setiap kerjanya," tutur Ali.
Ali kemudian berpesan agar pemberantasan korupsi harus tetap jalan. Dia menyampaikan bahwa akan tetap berada di KPK sebagai Kepala Bagian Pemberitaan.
Baca Juga
Sebelumnya, pimpinan KPK telah menunjuk jubir baru untuk menggantikan Ali Fikri yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberitaan. Dia merupakan jaksa yang sebelumnya menjabat sebagai Plt. Jubir KPK menggantikan Febri Diansyah.
Kini, pimpinan KPK telah mengangkat jubir KPK secara definitif yaitu Tessa Mahardika Sugiarto. Tessa diketahui merupakan dari kalangan penyidik.
"Jabatan pak Ali adalah Kabag Pemberitaan, tetapi selama ini beliau ditunjuk sebagai Plh. Jubir dan sekarang sudah diangkat jubir yang definitif pak Tessa," kata Wakil Ketua KPK Johanis Tanak usai dimintai konfirmasi oleh wartawan, Jumat (7/6/2024).
Pada keterangan terpisah, Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango mengatakan Ali sudah lama menjabat sebagai Plt. Jubir yang sebelumnya ditinggalkan oleh Febri. Namun demikian, dia menyebut Ali masih akan menjabat sebagai Kepala Bagian Pemberitaan.
"KPK ini kita percaya banyak talenta-talenta pegawai yang kompeten dalam komunikasi publik, jadi enggak ada salahnya kalau kami berencana melakukan semacam 'penyegaran' sekaligus memberi ruang kesempatan pada pegawai-pegawai KPK lainnya untuk menjadi 'corong' lembaga," jelas Nawawi.
