Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan membantu menjamin keamanan Ukraina dalam kerangka perjanjian perdamaian dengan Rusia.
Dikutip dari Reuters pada Selasa (19/8/2025), komitmen itu dia sampaikan langsung kepada Presiden Volodymyr Zelensky dalam pertemuan luar biasa yang juga dihadiri sejumlah pemimpin Eropa di Gedung Putih, Senin (18/8/2025).
“Ketika berbicara soal keamanan, akan ada banyak bantuan. Negara-negara Eropa tentu menjadi garis depan, tetapi kami akan mendukung mereka,” kata Trump kepada wartawan.
Zelensky menyambut pernyataan tersebut sebagai langkah maju signifikan, dengan menegaskan bahwa jaminan keamanan itu akan diformalkan secara tertulis dalam sepekan hingga 10 hari mendatang. Dia juga mengungkapkan Ukraina menawarkan pembelian senjata AS senilai sekitar US$90 miliar.
Suasana hangat di Gedung Putih kali ini kontras dengan pertemuan Oval Office Februari lalu, ketika Trump dan Wakil Presiden JD Vance secara terbuka mengkritik Zelensky. Meski begitu, jalan menuju perdamaian dinilai masih panjang.
Menambah kerumitan, Kementerian Luar Negeri Rusia pada Senin menolak kemungkinan pengerahan pasukan NATO untuk mengamankan kesepakatan damai. Namun Trump tetap mendorong adanya pertemuan langsung antara Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca Juga
Dalam unggahan di media sosial, Trump menyebut telah menghubungi Putin untuk mengatur pertemuan dengan Zelensky yang kemudian akan dilanjutkan ke pertemuan trilateral bersama dirinya. Kanselir Jerman Friedrich Merz bahkan menyebut pertemuan Putin–Zelensky bisa berlangsung di Hungaria dalam dua pekan ke depan.
Terakhir kali Ukraina dan Rusia melakukan pembicaraan langsung ialah di Turki pada Juni, namun kala itu Putin menolak hadir dan hanya mengirim delegasi tingkat rendah.
Sementara itu, sejumlah pemimpin Eropa yang hadir di Washington – termasuk Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, serta para pemimpin Inggris, Italia, Finlandia, Uni Eropa dan NATO – menekankan pentingnya gencatan senjata sebelum negosiasi lanjutan.
Trump sempat menyatakan menyukai konsep gencatan senjata, tetapi setelah pertemuannya dengan Putin di Alaska pekan lalu, ia cenderung mendukung posisi Moskow bahwa kesepakatan damai sebaiknya bersifat komprehensif tanpa jeda tembak-menembak.
“Saya berharap mereka berhenti [berperang]. Saya ingin mereka berhenti. Tapi secara strategis, itu bisa merugikan salah satu pihak,” kata Trump.
Macron menambahkan bahwa Eropa pada akhirnya harus terlibat dalam perundingan perdamaian.
“Ketika berbicara tentang jaminan keamanan, itu berarti keamanan seluruh benua Eropa,” imbuh Macron.
Pertemuan tertutup Trump dan Zelensky di Gedung Putih kemudian dilanjutkan dengan lebih dari dua jam diskusi multilateral bersama para pemimpin Eropa, yang menandai salah satu upaya diplomasi terbesar sejak perang Rusia–Ukraina memasuki tahun keempat.