Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Umumkan Bantuan Kemanusiaan Rp1,4 Triliun untuk Palestina

AS umumkan bantuan tambahan sebesar US$90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk bantuan kemanusiaan Palestina.
Isak tangis warnai aksi bela Palestina yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Sabtu (1/6/2024). Bisnis Indonesia.
Isak tangis warnai aksi bela Palestina yang digelar di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, pada Sabtu (1/6/2024). Bisnis Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat mengumumkan bantuan tambahan senilai lebih dari US$90 juta atau sekitar Rp1,4 triliun untuk bantuan kemanusiaan Palestina.

Administrator USAID Samantha Power menjelaskan bahwa pihaknya memberikan bantuan tersebut berupa tempat berlindung, air, sanitasi, kebersihan, bantuan kesehatan dan perlindungan. 

“Bantuan ini menjadikan total besaran bantuan kemanusiaan yang diumumkan Amerika Serikat untuk Palestina sejak awal konflik menjadi 270 juta dolar AS. Dan saya menyerukan kepada donor-donor lain untuk ikut ambil bagian memenuhi kebutuhan yang sangat besar ini,” jelasnya, dikutip dari USAID Video di Youtube pada Kamis (6/6/2024). 

Dalam kesempatan tersebut, Power kembali menuturkan apa yang disampaikan Presiden Biden pada minggu lalu bahwa kesepakatan gencatan senjata sedang didiskusikan, yang akan memberikan bantuan segera kepada masyarakat Gaza dan memulangkan semua sandera. 

Kesepakatan tersebut dinilai dapat meningkatkan keamanan Israel, memungkinkan gelombang besar bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan mengatur kondisi agar orang-orang dapat kembali ke daerah asal mereka.

Kemudian, pihaknya mengklaim dapat memberikan jalan bersama untuk mengakhiri krisis dan dapat bergerak menuju rencana rekonstruksi jangka panjang. 

“Namun, sementara kita menunggu Hamas menerima kesepakatan yang ada, kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mengurangi penderitaan jutaan warga sipil Palestina saat ini,” terangnya. 

Berdasarkan data mitranya di lapangan, sejak 7 Mei 2024 pihaknya melihat bahwa terdapat peningkatan 500% dalam jumlah pasien yang mengalami luka tembak. 

Adapun, sebagian besar pusat kesehatan di Gaza juga tidak beroperasi, dan hampir seluruh 2,3 juta orang di Jalur Gaza membutuhkan bantuan pangan segera.

Lebih lanjut, pihaknya juga terus menekan pemerintah Israel untuk lebih banyak melindungi pekerja bantuan kemanusiaan dan melindungi warga sipil Palestina. 

“Dan kami sedang mempersiapkan terwujudnya gencatan senjata, yang akan menjadi peluang terbaik untuk menyalurkan bantuan secara aman dan efektif kepada semua pihak yang membutuhkan,” tuturnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper