Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Disorot Karena Bantai Warga Gaza, Netanyahu Justru Diminta Pidato di Kongres AS

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima undangan untuk berpidato di sidang gabungan Kongres AS.
Presiden AS Joe Biden (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023./Reuters
Presiden AS Joe Biden (kiri) bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) untuk membahas konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, Rabu, 18 Oktober 2023./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima undangan untuk berpidato di sidang gabungan Kongres Amerika Serikat (AS), pada Sabtu (1/6/2024). 

Dia mengatakan bahwa dia sangat senang atas hak istimewa yang diberikan kepadanya, untuk menyampaikan pidato di depan perwakilan rakyat Amerika dan seluruh dunia tentang perang di Gaza. 

Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Netanyahu akan menjadi pemimpin dunia pertama yang berpidato di sidang gabungan Kongres untuk keempat kalinya, pada tahun ini, 2015, 2011, dan 1996.

Salah seorang sumber mengatakan bahwa belum ada tanggal yang ditetapkan, namun pidato tersebut diperkirakan akan berlangsung secepatnya dalam 8 pekan ke depan atau segera setelah reses bulan Agustus 2024.

Para pemimpin Kongres AS dari kedua partai mengirimkan undangan kepada Netanyahu pada (31/5) yang menunjukkan dukungan terhadap Israel meskipun ada perpecahan politik yang meningkat terkait perang melawan Hamas di Gaza. 

Dilansir Times of Israel, dalam surat tersebut, para pemimpin Kongres mengatakan undangan tersebut disampaikan untuk menyoroti solidaritas AS terhadap Israel.

Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua DPR Mike Johnson, seorang Republikan, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, seorang Demokrat, Pemimpin Minoritas DPR Hakeem Jeffries, seorang Demokrat, dan Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell, seorang Republikan.

“Kami mengundang Anda untuk berbagi visi pemerintah Israel dalam membela demokrasi, memerangi teror dan membangun perdamaian yang adil dan abadi di wilayah tersebut,” tulis surat undangan itu. 

Seorang pejabat Israel membenarkan penerimaan undangan Netanyahu. Undangan tersebut sinyalir pertama kali diusulkan oleh Johnson, dikeluarkan setelah penundaan beberapa pekan yang disebabkan oleh Schumer, yang memberikan pidato di Senat pada Maret lalu, yang menyerukan Pemilu awal di Israel untuk menggantikan Netanyahu. 

Schumer akhirnya menyetujuinya, dan mengatakan bahwa dia siap bekerja sama dalam pidato Netanyahu asalkan dilakukan dengan cara bipartisan.

“Kami bergabung dengan Negara Israel dalam perjuangan Anda melawan teror, terutama karena Hamas terus menahan warga Amerika dan Israel dan para pemimpinnya membahayakan stabilitas regional. Oleh karena itu, atas nama pimpinan bipartisan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dan Senat Amerika Serikat, kami ingin mengundang Anda untuk berpidato di Pertemuan Gabungan Kongres," tulis surat undangan itu. 

Seorang pejabat yang mengetahui masalah ini mengatakan kepada bahwa Netanyahu telah berbicara dalam beberapa pekan terakhir kepada para pemimpin Kongres dari Partai Republik tentang kemungkinan pidato sidang gabungan, dan memandangnya sebagai peluang untuk membawa kasus Israel ke panggung global.

Partai Republik, termasuk calon presiden Partai Republik Donald Trump, sangat ingin menunjukkan dukungannya kepada Netanyahu.

Hampir 60 anggota Partai Demokrat memboikot pidato sesi gabungan terakhir Netanyahu pada 2015 lalu, yang diselenggarakan oleh para pemimpin Kongres Partai Republik di belakang presiden AS saat itu Barack Obama agar Perdana Menteri Israel dapat melobi perjanjian nuklir yang kemudian ditandatangani Washington dengan Iran.

Sejumlah besar anggota Partai Demokrat kemungkinan besar akan memboikot pidato Netanyahu tersebut, karena semakin parahnya perang yang berlangsung di Gaza. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper