Bisnis.com, JAKARTA - Debat kelima capres telah usai digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Minggu (4/2/2024). Tidak banyak riak pertentangan antara para capres, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
Ketiga capres kedapatan banyak sepaham satu sama lain pada debat yang mengusung tema Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, hingga Sumber Daya Manusia dan Inklusi ini.
Adapun, debat terakhir Pilpres 2024 ini dihelat dengan durasi 120 menit, di tambah dengan 30 menit jeda iklan. Dilangsungkan di gedung JCC Senayan, Jakarta Pusat, berikut susunan acara debat:
- Segmen Pertama, debat akan dibuka dengan penyampaian visi, misi, dan program kerja oleh masing-masing capres.
- Segmen kedua, ketiga, keempat, dan kelima adalah pendalaman visi, misi, dan program kerja oleh masing-masing capres. Kemudian moderator akan mengajukan berbagai pertanyaan kepada peserta dan masing-masing capres diberi kesempatan untuk saling menanggapi.
- Segmen keenam atau penutup, masing-masing peserta debat menyampaikan pernyataan penutupnya. Namun terdapat sedikit perubahan aturan dari debat-debat sebelumnya, Di mana KPU menetapkan penambahan waktu menjadi 4 menit pada segmen keenam.
Berdasarkan ulasan Bisnis terhadap jalannya debat kelima capres:
Segmen 1: Pemaparan Visi-Misi
Prabowo Subianto menjadi pembuka segmen pertama debat capres kali ini. Dalam pemaparannya, Prabowo menegaskan bakal memberi makanan yang bergizi untuk seluruh anak, termasuk yang masih dalam kandungan sebagai proyek strategisnya. Dia berharap program tersebut dapat mengatasi kemiskinan ekstrem.
Dari sisi kesehatan, Prabowo bakal meningkatkan keperluan tenaga kesehatan khususnya, dokter dengan membangun fakultas kedokteran di Indonesia dari semula 92 menjadi 300.
Baca Juga
Di samping itu, Mantan Danjen Kopassus itu bakal membangun 3 juta rumah dengan perincian 1 juta di perdesaan, 1 juta di pesisir, dan 1 juta di perkotaan. Dia juga berjanji bakal memperbaiki kesejahteraan tenaga pengajar di Indonesia.
Kemudian, capres 03, Ganjar Pranowo menegaskan akan meningkatkan kesehatan preventif lewat program 1 desa, 1 fasilitas kesehatan, dan 1 tenaga kesehatan.
Program tersebut, kata Ganjar, dapat dilakukan dengan meningkatkan anggaran pemerintah yang cukup signifikan yakni mencapai 10% dari total APBN.
Selain itu, Ganjar juga berjanji akan menindaklanjuti aspirasi buruh yang menginginkan UU Ciptaker direvisi. Lalu, dari sisi teknologi, dia ingin memberikan infrastruktur TI secara merata di Indonesia untuk keperluan digitalisasi.
Anies Baswedan dalam pemaparan visi-misinya menerangkan persoalan ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Misalnya, dia menyebutkan bahwa sebanyak 45 juta tenaga kerja Indonesia belum bekerja secara layak.
Selain itu, dia juga menyoroti mulai dari pendidikan di wilayah terpencil, kesehatan mental, hingga kekerasan seksual. Untuk mengatasi persoalan itu, Anies bakal mengoperasikan mekanisme pertolongan cepat.
Menariknya, saat membicarakan soal Bansos, Anies menegaskan bahwa seharusnya bantuan diberikan untuk kepentingan yang diberi bukan yang memberi.
Segmen 2: Kebudayaan dan Teknologi Informasi
Ketiga capres kompak sepakat soal perlindungan komersial untuk pelaku seni dan budaya serta kebebasan berekspresi. Di samping itu, dalam perlindungan pelaku seni maupun budaya, ketiganya menyetujui bahwa negara perlu hadir mengatasi hal tersebut.
Hanya saja, di tengah perdebatan, Ganjar sempat menyinggung soal intimidasi yang diterima pelaku seni, Butet Kartaredjasa terkait pentas seninya beberapa waktu lalu.
Ganjar berpendapat bahwa dalam ekosistem kebudayaan yang baik, pemerintah semestinya tidak takut dengan ekspresi dari para pelaku seni dengan karya-karya mereka.
Di sisi lain, ketiga capres memiliki pandangan berbeda soal pembangunan manufaktur teknologi. Misalnya, Anies bakal mendorong produsen ponsel asing seperti Apple dan Samsung yang membangun pabrik di Indonesia melalui skema kolaborasi atau melibatkan BUMN.
Terkait itu, Anies bakal memberikan kemudahan dari sisi perizinan untuk pembangunan pabrik dan infrastruktur yang dibutuhkan. Peran pemerintah nantinya bakal memberikan tenggat waktu dan menunggu peresmiannya.
Pada segmen ini juga dibahas soal isu kesehatan yakni strategi para capres dalam memprioritaskan anggaran kesehatan yang semula sekadar kuratif menjadi promotif dan preventif.
Segmen 3: Kesejahteraan Guru dan Migran
Ketiga Capres lagi-lagi sepakat soal peningkatan kesejahteraan guru jika terpilih menjadi Presiden berikutnya. Anies menegaskan bahwa negara seharusnya melihat kesejahteraan terhadap tenaga pengajar bukan sebagai beban, tetapi investasi.
Sementara itu, Ganjar menyoroti soal kemudahan proses sertifikasi guru, sedangkan Prabowo menyinggung soal keamanan dari alokasi dana guru. Ketum Gerindra ini menyebut, kebocoran dana pendidikan kerap kali menjadi persoalan dalam kesejahteraan tenaga pengajar.
Sementara itu, soal pekerja Migran, Ganjar menyoroti pada pentingnya informasi teknologi informasi (TI) sebagai pusat pengaduan. Dia menyebut, berbagai kementerian dan lembaga seperti Duta Besar Indonesia di luar negeri.
Berkat kolaborasi antara pemerintah dan Dubes, Ganjar sempat bercerita soal pengalamannya menyelamatkan pekerja migran dari indikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di sejumlah negara mulai dari Arab Saudi, Sudan dan Kamboja.
Kemudian, Anies Baswedan menuturkan untuk mengatasi persoalan pekerja migran seharusnya negara bisa dengan melibatkan peran aktivis. Pasalnya, aktivis ini dinilai mengetahui seluruh celah dalam soal perlindungan pekerja migran.
Soal perlindungan pekerja migran, Prabowo sepakat dengan Anies, dia mengakui peran aktivis dalam perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Prabowo mengatakan bahwa penanganan masalah yang dihadapi pekerja migran Indonesia tidak sepenuhnya mampu diemban oleh kedutaan besar Indonesia di beberapa negara.
Segmen 4: Anies dan Ganjar Kompak Kritik Bansos Jokowi
Dalam kesempatan debat capres, moderator memberikan kesempatan kepada capres no 3 Ganjar Pranowo untuk bertanya kepada capres no 1 Anies Baswedan.
Awalnya, Ganjar menyinggung soal tren pemberian bansos saat Pemilu 2024 dan mempertanyakan tata kelola yang baik dan benar.
Menjawab pertanyaan Ganjar, Anies menyatakan semua pihak harus menyadari bahwa yang disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi. Pasalnya, bansos diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima.
Kemudian yang kedua, kata Anies, pemberian bansos ini harus tepat sasaran. Artinya, diberikan melalui pendataan yang baik, informasi data itu harus akurat, dan mekanisme pemberiannya melalui jalur birokrasi, bukan dibagikan di pinggir jalan, tapi dibagikan langsung di lokasi menggunakan jalur birokrasi.
Tidak kalah penting ketika berbicara tentang bansos, sambungnya, adalah tepat sasaran. Menurut Anies, bansos harus menyasar yang miskin atau prasejahtera.
Ganjar sepemahaman dengan Anies. Menurutnya, data bansos harus diperbaiki. Dengan demikian, bansos benar-benar menjadi alat negara untuk menurunkan kemiskinan.
Segmen 5: Internet Gratis vs Makan Gratis
Pada segmen kelima debat Minggu malam, Prabowo dan Ganjar berdebat terkait program mana yang lebih penting: makan gratis atau internet gratis.
Saat itu, Ganjar menyinggung pernyataan Prabowo beberapa waktu ketika sedang berkampanye. Dia mengaku bingung karena Prabowo menilai internet gratis untuk yang otaknya lambat.
Padahal, lanjutnya, pada saat yang sama calon wakil presiden pendamping Prabowo yaitu Gibran Rakabuming banyak bicara soal hilirisasi digital.
"Padahal internet gratis bisa mengatasi kesenjangan," ujar Ganjar.
Ketika Prabowo diberi kesempatan untuk menjawab, dia merasa Ganjar tidak membaca pernyataan secara lengkap. Dia mengaku hanya ingin mencoba bandingkan program internet gratis Ganjar dengan program makan siang gratis miliknya.
Dia meyakini, program makan siang gratis harus diutamakan daripada internet gratis. Prabowo beralasan, makan siang gratis lebih berdampak untuk hajat orang banyak.
Ganjar kembali diberikan kesempatan untuk tanggapi jawaban Prabowo. Dia pun mengatakan jejak digital tidak bisa dihilangkan.
Mantan gubernur Jawa Tengah ini merasa, klarifikasi Prabowo sudah terlambat. Menurutnya, pernyataan Prabowo terkait internet gratis untuk orang yang otaknya lambat tidak layak.
"Saya rasa kalimat itu sangat sadis," katanya.
Meski demikian, Prabowo kembali menjelaskan bukan mau menghina program internet gratis. Dia menyatakan program itu baik. Bahkan, Pranowo menyatakan juga akan memberi program itu kepada masyarakat apabila terpilih.
"Saya akan bawa internet gratis ke desa-desa," ucapnya.
Meski demikian, Prabowo menekankan pihaknya akan tetap lebih mementingkan program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah.
Segmen 6: Prabowo Minta Maaf ke Ganjar dan Anies
Pada segmen terakhir debat terakhir Pilpres, para capres menyampaikan pernyataan penutup yang terkait dengan tema. Namun, capres nomor urut 2 Prabowo justru meminta maaf kepada para pesaingnya, Anies dan Ganjar.
Prabowo mengakui bahwa selama kampanye dan kontestasi berlangsung beberapa bulan terakhir, ada kata-kata cukup keras yang tiba-tiba keluar dari lisannya.
"Saya minta maaf kepada Pak Anies-Muhaimin dan Pak Ganjar-Mahfud MD jika ada kata-kata yang cukup keras. Tetapi, itikad saya itu baik dan saya kira tiga paslon juga ingin yang terbaik untuk bangsa Indonesia," tuturnya di JCC Senayan Jakarta, Minggu (4/2).
Menurut Prabowo, meskipun Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo merupakan pesaingnya di Pemilu 2024, namun Prabowo menganggap Anies dan Ganjar adalah saudara.
"Manakala saya menerima mandat dari rakyat, saya akan menjadi presiden bagi semua rakyat Indonesia termasuk yang tidak memilih dan tidak percaya dengan saya," katanya.
Sementara itu, Anies kembali menegaskan jargon perubahannya. Dia meyakini niat baik melakukan perubahan untuk Indonesia yang lebih baik diridai Allah SWT.
"Kami tahu Allah SWT menginginkan kekuasaan yang welas asih, cinta kasih," ujarnya.
Lalu, Ganjar dalam pernytaan penutupnya menegaskan 3 janjinya kepada rakyat Indonesia, yaitu taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan, serta setia kepada rakyat.